Jakarta (ANTARA News) - Sebuah perusahaan plastik, Sinar Joyoboyo Plastik telah mendapatkan sertifikasi halal dan ramah lingkungan dari Majelis ulama Indonesia (MUI).

Hengky Sidharta, CEO Sinar Joyoboyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, menyatakan bahwa Sinar Joyoboyo telah mengembangkan inovasi tehnik produksi plastik yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan yang tersertifikasi halal oleh MUI, untuk pembuatan kantong plastik.

"Kami telah meminimalkan kadar senyawa kimia dari produk produk plastik kami yang tentunya food grade dan degradable grade, " katanya.

Menurutnya, saat ini, permasalahan kantong plastik tengah menjadi kajian di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.

Sampah plastik adalah jenis sampah yang sulit didaur ulang dan butuh waktu ratusan tahun untuk proses penguraian, penggunaan plastik yang meningkat akan menyebabkan gunungan sampah plastik, bahkan kandungan kimia yang terkandung di dalam plastik diyakini berdampak pula terhadap kesehatan jika kita tidak cermat memilih jenis plastik yang digunakan.

"Adalah suatu hal yang penting dan bijak untuk cermat memilih jenis plastik yang akan kita gunakan untuk  berbagai keperluan sehari hari, memilih produk plastik yang mudah terurai, dapat meminimalkan dampak terhadap lingkungan, dan juga plastik yang tidak memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan kita, sehingga sangat penting mengetahui jenis jenis plastik yang aman yaitu berbahan High Density Polyethylene (HDPE) adalah salah satu tipe dan jenis plastik yang paling umum digunakan untuk pembuatan kantong plastik, botol kemasan, jenis plastik ini dapat di daur ulang untuk kebutuhan lainnya," katanya.

Hengky Sidarta juga mengimbau agar masyarakat lebih cermat dan teliti memilih plastik kemasan yang akan dipergunakan, karena perusahaannya telah melakukan serangkaian kegiatan kampanye sosial guna memberikan penyuluhan tentang plastik yang baik dan aman juga memberikan pelatihan kreatif kepada kelompok kelompok masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan limbah plastik untuk menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016