Bandung (ANTARA News) - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yang sedang berlangsung di Jawa Barat diklaim telah menunjukkan keberhasilan peningkatan prestasi dengan terciptanya 40 rekor PON baru dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan hingga hari Jumat.

"Hingga Jumat, tanggal 23 September 2016, sementara jumlah rekor pada pelaksanaan PON XIX Jawa Barat ialah cabang renang 31 rekor, cabang angkat besi empat rekor dan cabang selam lima rekor," kata Ketua Bidang Pertandingan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX Yudha M Saputra di Media Center Utama PB PON XIX, di Bandung, Jumat.

Rekor yang tercipta pada PON XIX, menurut Yudha, telah melebihi rekor yang terjadi pada PON sebelumnya yakni PON XVIII di Pekanbaru, Riau, empat tahun lalu.

"Saya yakin rekor pada PON XIX akan bertambah karena hingga saat ini masih berlangsung sejumlah nomor pertandingan seperti atletik dan lain-lain," kata Yudha.

Tidak hanya rekor PON, perhelatan akbar olahraga nasional empat tahunan itu juga diklaim penyelenggara telah menciptakan sembilan rekor nasional dan satu rekor Asia.

Sementara itu dalam persaingan perebutan medali, kontingen tuan rumah Jawa Barat makin tidak terbendung dengan meraup 128 emas, 73 perak, dan 87 perunggu.

Kontingen Jawa Timur dan DKI Jakarta menunjukkan persaingan di posisi kedua dan ketiga. Jawa Timur kini mengumpulkan 79 emas, 80 perak, dan 71 perunggu, sementara DKI Jakarta meraih 69 emas, 70 perak, dan 69 perunggu.

Pada posisi keempat, persaingan dipimpin Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua, dengan perolehan medali emas yang masih terpaut jauh dari tiga peringkat teratas.

Jawa Tengah mengumpulkan 15 emas, 23 perak, dan 38 perunggu, diikuti Sumatera Utara yang mengumpulkan 13 emas, 12 perak, 15 perunggu, dan Papua dengan 11 emas, 9 perak, dan 14 perunggu.



Jabar mendominasi

Dari arena perlombaan, kontingen Jawa Barat menjadi pengumpul medali emas terbanyak dari cabang angkat besi, yang sudah menyelesaikan pertandingan, dengan meraih lima emas, empat perak, dan satu perunggu. Jawa Timur di posisi kedua dengan total empat emas dan empat perunggu, diikuti Aceh dengan dua medali emas.

Di arena dayung di Situ Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jawa Barat menyapu bersih tiga medali emas perahu naga dari nomor 10 Pedayung 1000 meter putra, 10 pedayung 1.000 meter putri dan 20 pedayung 1.000 meter putra.

Tim bulu tangkis Jawa Barat berhasil mengamankan satu medali emas nomor beregu putra setelah mengalahkan Jawa Tengah 3-2 di babak final di GOR Bima, Cirebon, Jawa Barat, Jumat.

Tiga angka yang diraih Jabar dipersembahkan ganda pertama Fajar Alfian/Ricky Karanda Suwardi, ganda kedua Berry Anggriawan/Hardianto dan tunggal ketiga mereka, Setyaldi Putra Wibowo.

Dengan demikian, Jabar membayar lunas kekalahan yang mereka telan di partai final beregu putra PON Riau 2012 silam serta kekalahan di babak penyisihan Grup A dari Jateng yang hanya meraih medali perak, sedangkan DKI Jakarta dan Jawa Timur berbagi medali perunggu.

Sementara itu dari arena atletik yang digelar di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, DKI Jakarta semakin jauh meninggalkan provinsi lain yang menjadi pesaingnya.

Memasuki hari kedua, Jumat, pelaksanaan cabang olahraga atletik, DKI Jakarta menambah empat keping medali emas sehingga total medali yang dikumpulkan adalah 7 medali emas, 2 perak, dan satu perunggu.

Tambahan empat medali emas tersebut diraih dari nomor lari 800 meter putri (Rini Budiarti), lontar martil putri atas nama Rose Herlinda, lompat tinggi galah atas nama Jelita Nara Idea, serta sapta lomba putri.

Sumatera Barat menempati posisi ketiga dengan tambahan satu medali emas dari nomor lari 200 meter putra atas nama Yaspy Boby, sedangkan Jatim juga menambah satu medali emas dari lari 200 meter putri atas nama Tri Setya Utami.

Jawa Timur menempati posisi ketiga karena kalah dalam perolehan medali perak dengan Sumatera Barat. Jawa Timur belum mendapatkan medali perak sedangkan Sumatera Barat mendapatkan satu medali perak.

Dari arena boling, Jawa Timur hanya mampu menambah satu medali emas dari empat peluang pada hari kelima PON XIX/2016 di lintasan boling Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Sekeping medali emas itu dipersembahkan oleh peboling andalan Jatim Tannya Roumimper di nomor "All event" putri dengan nilai total 3.687 yang merupakan akumulasi dari nomor tunggal, ganda campuran berpasangan dengan Billy serta nomor trio (3 orang) bersama Puteri Astari dan Putty Armein.

Medali emas di nomor all event merupakan emas ketiga Tannya setelah menjuarai tunggal putri dan ganda campuran. Sedangkan pada nomor trio ia hanya mendapatkan medali perunggu.



Berjalan baik

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menuturkan berdasarkan hasil evaluasi sejauh ini pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat sudah berjalan baik.

"Secara objektif saya menilai penyelenggaraan PON sudah berjalan baik kalau ada hal-hal yang kurang itu sudah dievaluasi oleh PB PON," kata Imam Nahrawi, dalam jumpa pers di Media Center Utama PON XIX setelah melakukan rapat evaluasi pelaksanaan PON di Jawa Barat.

Menpora menuturkan evaluasi ini sangat berimbas positif bagi penyelenggaraan PON XIX yang masih tersisa beberapa hari lagi dan Jawa Barat sebagai penyelenggara pesta olahraga tingkat nasional tentunya ada hal-hal atau masalah diluar kemampuan penyelenggara.

"Kami dari kementerian meminta kepada KONI agar terus mengawasi, memantau dan melaporkan soal-soal yang ada dilapangan dan menyelesaikan bersama PB PON dan setiap cabor, dengan cepat dan tidak boleh tertunda," katanya.

Ia menuturkan dari hasil rapat evaluasi antara Kemenpora dan PB PON XIX juga muncul masukan dari chief de mission agar ke depannya prestasi atlet yang berprestasi pada ajang tersebut harus didorong secara maksimal sebagai bahan persiapan Indonesia untuk berlaga di ajang olahraga tingkat internasional.

"Pemerintah akan memantau setiap juara sehingga nanti kita konsentrasikan di pelatnas. Jadi hasil PON ini akan menjadi momentum menyeleksi atlet hebat untuk kita siapkan ke Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020," ujar Menpora.

Ketua Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan salah satu upaya untuk menyelesaikan setiap permasalahan terkait PON ialah dengan menggelar rapat "Chef de Mission" setiap pagi.

PB PON XIX, menurut dia, hingga saat ini terus berupaya menfasilitasi penyelenggaran pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut dengan sebaik mungkin.

"Dan adapun kejadian-kejadian kemarin itu adalah riak-riak kecil yang hadir di beberapa venue dan saya kira itu hal biasa dalam sebuah pertandingan. Dan itu semua terselesaikan melalui rapat CDM," kata Aher.

Sementara itu Wakil Ketua KONI Pusat Soewarno mengimbau agar para atlet dan seluruh kontingen untuk bertindak baik, menjaga emosi, menjunjung tinggi sportivitas serta mengawasi suporternya agar tidak memicu hal-hal yang tidak sprortif.

"Dan kami yakin, pelaksanaan PON XIX ini bisa berjalan dengan baik hingga hari terakhir pelaksanaannya," kata Soewarno.

Pewarta: Irwan Suhirwandi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016