Bogor (ANTARA News) - Peraih medali emas 10.000 meter putri Triyaningsih mengaku tantangan terberat dalam menjalani pertandingan adalah menaklukkan diri sendiri.

"Hambatan dan kendala selama perlombaan tidak ada, tantangan justru datang dari diri sendiri," kata atlet lari DKI Jakarta itu di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Ia sukses merebut emas untuk nomor 10.000 meter pada PON XIX/2016 Jawa Barat. Ini merupakan emas ketujuh yang didulangnya selama mengikuti PON.

Bagi dara bertubuh mungil itu, prestasi dan gelar yang telah disandangnya tidak lantas membuat dirinya memandang remeh atlet lainnya yang berlaga di PON XIX.

"Jangan pernah memandang sebelah mata atlet yang bertanding bersama kita. Pada PON ini mereka sama-sama berjuang untuk daerahnya," kata dia.

Menurut peraih emas dua kali SEA Games ini, menaklukkan diri sendiri untuk bisa menyelesaikan pertandingan menjadi tantangan tersendiri.

"Apalagi pertandingan hari ini turun hujan, saya pikir hujannya akan reda, ternyata makin deras. Makanya mendorong diri untuk menyelesaikan lomba dengan lari secepatnya," katanya.

Triyaningsih meraih medali emas pada nomor lomba lari 10.000 meter dengan catatan waktu 35.28.01.

"Ini pertandingan baru di nomor 10 ribu setelah satu tahun ini. Hasilnya tidak mengecewakan, walaupun capaian waktunya kurang memuaskan," katanya.

Triyaningsih berpesan kepada para atlet yang sedang memulai karir agar menikmati setiap proses, menyiapkan diri menjadi atlet yang profesional tanpa membeda-bedakan atlet baru atau yang sudah punya jam terbang tinggi.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016