Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan tambahan anggaran Rp20 miliar pada APBD Perubahan 2016 untuk dana tanggap darurat bencana alam seperti terjadi di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang belum lama ini.

"Insya Allah, kita tambah dana bencana mudah-mudahan sekitar Rp20 miliar. Tadi malam kita corat-coret dari sana, dari situ, diputuskanlah segitu," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Senin.

Dana tanggap darurat Rp20 miliar itu nantinya digunakan untuk memperbaiki  alat kesehatan yang rusak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet, Kabupaten Garut, akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

"Jadi yang Rp20 miliar itu untuk Alkes (alat kesehatan) dan persiapan relokasi. Seperti di Garut, ada banyak alat kesehatan yang vital seperti alat radiologi, dan alat-alat di UGD yang rusak, alat pengolah darah. Itu kalau tidak jalan kan rumah sakit tidak bisa beroperasi," kata dia.

Dia mencontohkan ada alat pengelolaan darah milik PMI Kabupaten Garut seharga Rp2 miliar yang rusak akibat diterjang banjir bandang akibat luapan air dari Sungai Cimanuk.

"Jadi ini sangat mendesak, padahal perubahan APBD sudah mau disahkan di saat akhir, akhirnya tadi malam kita hitung lagi akhirnya masuk. Bayangkan kalau ada rumah sakit tidak bisa beroperasi karena alat-alatnya rusak," kata dia.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Garut sempat mengajukan anggaran dana tanggap darurat bencana kepada Pemprov Jawa Barat sebesar Rp44 miliar namun hal itu kemungkinan sulit untuk dipenuhi.

"Paling kita masukkan di alokasi anggaran tahun depan saja, kalau sekarang mah sepertinya sulit," kata Ahmad seraya mengatakan pengadaan alat-alat kesehatan untuk RSUD Garut itu dilakukan secara e-catalog agar proses pengadaan berlangsung cepat.


Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016