Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 20 korban masih hilang akibat banjir bandang yang melanda wilayah Garut, Jawa Barat.

Data BNPB yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin menyebutkan, bahwa akibat banjir tersebut sebanyak 33 orang korban tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka dan 6.361 orang mengungsi.

Lalu, terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang dan 961 rumah rusak ringan.

Tim penyelamatan gabungan masih terus mencari 20 korban hilang dari banjir bandang di Garut.

Tim gabungan berasal dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, PMI, relawan, NGO, SKPD dan masyarakat.

Penyisiran dilakukan baik dari darat maupun dari sungai.

Penyisiran diperluas hingga wilayah Sumedang. Tim SAR mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang.

Kendala pencarian korban adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang. Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dilakukan dengan manual.

Saat ini sebanyak lima alat berat dan delapan anjing pelacak dari Polda Jawa Barat dikerahkan. Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi. Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca juga kurang bersahabat karena hujan sering turun.

Sementara itu, masyarakat telah setuju untuk relokasi. BNPB menurunkan tim untuk melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan akibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir nantinya. Penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD Kab Garut dan BPBD Prov Jawa Barat dalam penanganan darurat.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei juga telah memerintahkan agar BNPB dan BPBD melakukan kegiatan evaluasi tentang pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, serta persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara serempak, tidak dilakukan secara seri.

Menurut informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah memobilisasi 2.000 unit bronjong untuk memperbaiki tanggul jebol. Beberapa jembatan dilakukan pengecekan struktur bangunannya. Sebanyak tujuh mobil tangki air dan 17 hidran umum dikerahkan.

Kementerian Sosial telah menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel. Dapur umum Dinas Sosial masih memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap hari. Sedangkan dapur umum di Korem memasak 1.000 bungkus setiap hari dua kali.

PMI membantu dengan mengerahkan enam unit mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter melayani kesehatan. Dinas Pendidikan Kab Garut berusaha agar proses belajar mengajar dapat dimulai besok Senin, serta memberikan trauma healing. Bantuan dari NGO, dunia usaha dan masyarakat terus berdatangan.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016