Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup turun sebesar 36,76 poin atau 0,68 persen menjadi 5.352,13.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,52 poin (0,91 persen) menjadi 924,85.

"Koreksi IHSG pada awal pekan ini merupakan jangka pendek untuk meredakan keadaan jenuh beli setelah saham-saham domestik mengalami kenaikan pada pekan lalu," kata Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Senin.

Berdasarkan data BEI, pada pekan lalu atau periode 19-23 September 2016, IHSG mengalami penguatan sebesar 2,3 persen ke posisi 5.388,91 poin.

Di tengah situasi saat ini, lanjut dia, pemodal direkomendasikan untuk melakukan akumulasi pada saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis dua secara selektif untuk skenario penguatan pada Oktober nanti.

Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai perkembangan dari amnesti pajak akan menjaga indeks BEI ke depannya.

"Adanya peningkatan uang tebusan amnesti pajak akan menjadi katalis positif bagi pasar. Setidaknya dalam pekan ini dapat menjadi katalis bagi IHSG," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 186.041 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,38 miliar lembar saham senilai Rp6,36 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 368,56 poin (1,56 persen) ke level 23.317,92, indeks Nikkei turun 209,46 poin (1,25 persen) ke level 16.544,56, dan Straits Times melemah 7,01 poin (0,25 persen) posisi 2.849,94.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016