London (ANTARA News) - Master Chef Degan Septoadji mempromosikan sajian (kuliner) Indonesia di pusat gastronomi dunia, Paris, dalam rangkaian , Colorful Indonesia, di Pavillon Dauphine, Paris, pada Oktober mendatang,  sebagai bagian rangkaian perayaan HUT ke-71 Indonesia.

"Merupakan suatu kehormatan sekaligus tantangan bagi seorang chef untuk menampilkan kuliner bangsanya di Paris yang terkenal akan haute cuisine atau hidangan tingkat tingginya," ujar Septoaji, Senin.

Dia berharap sajian Indonesia yang akan ditampilkan mendapatkan sambutan baik dari masyarakat yang amat terlatih seleranya dalam mengapresiasi hidangan gourmet.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam promosi sajian ini adalah memahami ragam hidangan khas Nusantara dan memilih di antaranya yang cocok dan sesuai dengan selera budaya makan Eropa, khususnya Perancis.

Septoadji mengatakan, masyarakat Eropa umumnya menikmati cita rasa gurih, asam, segar, manis dengan tingkat kepedasan yang wajar agar masih dapat menikmati sensasi aneka rasa lainnya, terutama karena hidangan akan dipadukan dengan wine.

Hidangan yang ditampilkan diambil dari beberapa menu favorit di Cafe Degan Bali, restoran milik dia, di antaranya Bebek Bumbu Bali, Iga Kambing Bumbu Ketumbar, Daging Sambal Hijau, Salmon Sayur Lodeh, Sambal Goreng Udang, Rendang, dan Ayam Bumbu Rujak.

"Semakin banyak diantara kita yang bangga dan mempromosikan kekayaan budaya, termasuk kuliner Indonesia, semoga makin mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional seperti kuliner asal Asia lainnya," kata dia.

Acara Festival Colorful Indonesia diinisiasi Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Monaco, dan Andorra, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Hotmangaradja Pandjaitan, sebagai bentuk komitmen mempromosikan Indonesia dari berbagai aspek budaya, ekonomi dan investasi, yang akan digelar di Pavillon Dauphine, di Paris.

Acara promosi terpadu ini merupakan kesempatan bagi pemerintah/provinsi dan pihak swasta di Indonesia untuk memperkenalkan potensi daerahnya dan menjalin kerjasama dengan berbagai kalangan di Perancis.

Pandjaitan mengatakan, potensi Indonesia masih sangat besar untuk dijelajah dan dipamerkan pada dunia. Khusus bidang kuliner, makan dan makanan adalah bahasa universal yang dimengerti seluruh masyarakat dunia.

"Melalui pengenalan kuliner dapat dilakukan soft power diplomacy yang diharapkan semakin memperkuat hubungan diplomatik antar negara dan membuka peluang temasuk niaga maupun kunjungan ke Indonesia kedepannya," ujarnya.

Pada saat dia menjadi panglima Kodam IX/Udayana, dia juga aktif mempromosikan seni budaya dan kerajinan nusantara di provinsi-provinsi yang menjadi wilayah kerjanya, yaitu Bali, NTB, dan NTT. Bersama dengan almarhumah istrinya, Tuti Pandjaitan, pembinaan dan promosi produk-produk budaya itu sukses terselenggara. 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016