Tahun ini merupakan tahun keenam Pemerintah Republik Jerman memberikan dukungannya terhadap konservasi Candi Borobudur."
Magelang (ANTARA News) - Pemerintah Republik Jerman terus melanjutkan dukungan terhadap konservasi situs warisan dunia Candi Borobudur, kata Sekretaris Atase Pers dan Kebudayaan Keduataan Jerman di Indonesia, Alexander Thielitz.

"Tahun ini merupakan tahun keenam Pemerintah Republik Jerman memberikan dukungannya terhadap konservasi Candi Borobudur," katanya usai lokakarya Mitigasi Pengurangan Resiko Bencana pada situs Budaya di Borobudur, Magelang, Senin.

Ia mengatakan tahun ini dilaksanakan peningkatan kapasitas untuk konservasi kompleks Candi Borobudur dalam kerangka pengurangan risiko bencana yang diimplementasikan oleh Kantor UNESCO Jakarta bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Ia menuturkan proyek ini bertujuan untuk memastikan preservasi dan konservasi jangka panjang untuk Candi Borobudur dan meningkatkan keahlian dan pengetahuan staf Balai Konservasi Borobudur melalui upaya pembangunan dalam melakukan pengukuran mitigasi bencana dalam kegiatan konservasi mereka.

Beberapa kegiatan dalam proyek kolaborasi tersebut, yakni pelatihan, penelitian bersama dan analisis tentang konservasi batu dan kegiatan pencocokan patung kepala Buddha, dan parameter pengurangan risiko. Selama kegiatan, UNESCO Jakarta bekerja sama dengan para ahli dari Jerman yang memfasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas untuk staf Balai Konservasi Borobudur, yaitu Prof. Dr. Hans Leisen (ahli konservasi batu dari Cologne Lembaga Ilmu Pengetahuan Hayati, Jerman), Dr. Esther von Plehwe Leisen (ahli konservasi batu dari Cologne University of Applied Sciences, Jerman), Mike Boge Dipl.Ing. dan Bern Niedringhaus Dipl. Ing. (Spesialis manajemen air dari Jerman), dan Emmeline Decker Dipl (ahli laboratorium dari Jerman).

Kelima ahli bekerja sama dengan staf dari Kantor Balai Konservasi Borobudur selama misi mereka dan melakukan kegiatan kolaboratif untuk konservasi Candi Borobudur termasuk melanjutkan kegiatan untuk melakukan pemetaan kerusakan batu dan pemantauan kelembaban di beberapa daerah di candi, melakukan penilaian dan pemantauan sumber dan saluran air, melakukan analisis dan uji coba sistem mortar yang baru, serta melanjutkan kegiatan bersama pencocokan patung kepala Buddha.

Menurut Alexander dana kemitraan Pemerintah Republik Jerman untuk mendukung konservasi Candi Borobudur sejak 2011 hingga 2016 sekitar 600 ribu uero.

"Dana tersebut diberikan pada UNESCO Paris kemudian mendelegasikannya pada UNESCO Jakarta yang kemudian berkoordinasi dengan Kemendikbud melalui Balai Konservasi Borobudur.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016