Realisasi yang masih akan naik, perkiraan dampaknya ke penerimaan adalah APBN tidak perlu lagi ada pengurangan (belanja) lebih lanjut."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai penerimaan uang tebusan dari program amnesti pajak yang terus meningkat setiap harinya bisa berdampak positif kepada kinerja belanja dalam APBN.

"Realisasi yang masih akan naik, perkiraan dampaknya ke penerimaan adalah APBN tidak perlu lagi ada pengurangan (belanja) lebih lanjut," kata Darmin seusai melakukan rapat membahas kondisi perekonomian terkini di Jakarta, Senin.

Darmin menjelaskan penerimaan uang tebusan ini menjelang berakhirnya masa periode satu pada akhir September 2016 sudah sesuai proyeksi, meski belum terlihat target yang diperkirakan sebesar Rp165 triliun bisa tercapai pada akhir tahun.

"Memang belum dilakukan simulasi lebih lanjut seperti apa dampak persisnya. Tapi realisasi seperti itu, masih akan naik sampai akhir bulan (September), begitu juga nanti pada sesi (periode) keduanya," katanya.

Untuk itu, Darmin optimistis program amnesti pajak akan berjalan dengan lebih efektif hingga masa berakhirnya pada Maret 2017, apalagi uang tebusan hingga 26 September 2016 tercatat telah mencapai Rp62 triliun.

Pada kesempatan itu, rapat juga membahas hal-hal lain mengenai perkembangan ekonomi makro dan moneter, termasuk dampak dari penurunan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate menjadi 5 persen dari yang sebelumnya 5,25 persen.

Darmin mengakui meski suku bunga acuan saat ini sudah mengalami penurunan, namun hal itu belum diikuti sepenuhnya oleh pihak perbankan, karena masih ada pengetatan likuditas.

"Likuiditas masih ada pengetatan, sehingga memang kredit bunganya masih belum mengimbangi penurunan kebijakan BI. Tapi semua itu tetap berjalan sesuai arah yang diharapkan, meskipun agak melambat," katanya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016