Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Riset Indonesia (Risindo) mengeluarkan hasil survey mereka mengenai kriteria calon pemimpin ibu kota yang akan dipilih warga melalui Pilkada 2017 mendatang.

"Ada dimensi kerja dan dimensi kepribadian," kata Direktur Riset Indonesia Toto Sugiarto saat pemaparan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/9).

Dari segi kinerja, riset berbasis semua pemberitaan media massa dalam jaringan sejak Januari-September 2016 itu menunjukkan sekitar 50 persen menginginkan sosok yang mampu melakukan perbaikan ekonomi, antara lain dapat meningkatkan kesejahteraan warga, menyediakan lapangan kerja dan mengendalikan kebutuhan pokok.

Sementara itu, 25 persen pemberitaan menyatakan publik menginginkan gubernur yang dapat mengatasi permasalah publik seperti banjir, macet, tempat kumuh dan masalah tata ruang.

"Ada yang ingin daerah ini bersih dari kekumuhan. Artinya, mereka tidak sepenuhnya menentang penggusuran," kata Toto.

Sementara itu, dari sisi kepribadian, lebih dari 30 persen menginginkan pemimin yang pro rakyat: dekat dengan rakyat, peduli, mau mendengarkan aspirasi dan mampu melayani rakyat dengan baik.

Selain pro rakyat, 15 persen berita menggambarkan keinginan publik terhadap sosok yang bersih dari korupsi, dalam pengertian sosok yang jujur, anti-korupsi dan taat hukum.

Sedangkan lebih dari 11 persen pemberitaan menunjukkan kesantunan sosok pemimpin juga populer, publik menginginkan tokoh yang beretika dan tidak arogan.

Namun bila digabungkan kedua dimensi tersebut, sosok pemimpin yang pro rakyat menjadi yang paling banyak dicari, diikuti oleh kemampuan memperbaiki ekonomi.

Untuk sisi kepribadian, menurut Toto, menjadi modal bagi pasangan calon penantang untuk melawan petahana.

"Penantang harus mampu meyakinkan mereka lebih baik dari petahana, citra yang tidak ada di petahana bisa jadi tema yang baik untuk penantang," kata Toto.

Sementara pasangan calon petahana dapat mengandalkan kinerja mereka selama menjabat.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016