"Saya menikah tiga bulan lalu. Saat itu saya sudah fokus latihan untuk PON. Makanya emas ini adalah hadiah terindah pernikahan saya," kata Odie Setiawan usai pengalungan medali.
Di sela menjalani pemusatan latihan yang difokuskan di Velodrome Manahan, Surakarta, Odie menyunting gadis pujaannya yaitu Natalia. Bahkan, pada PON 2016 ini sang istri bersama dengan keluarganya memberikan dukungan langsung dengan datang ke Velodrome Muhaip Saleh.
Odie meraih emas setelah mengalahkan rekan satu tim dari kontingen Yogyakarta yaitu Elan Riyadi dengan catatan waktu empat menit 59,682 guna menempuh 12 putaran. Sedangkan Elan yang mendapatkan medali perak, menorehkan catatan waktu lima menit 05,749 detik.
Emas yang diraih oleh pebalap dengan nomor start 84 itu adalah yang ketiga bagi kontingen Yogjakarta. Emas sebelumnya dipersembahkan dari nomor tim sprint putra dan putri. Peluang untuk menambah emas masih terbuka karena masih ada nomor keirin serta point race putra dan putri.
Bagi Odie, emas yang diraih tidak hanya sebagai hadiah pernikahan, namun juga sebuah kejutan untuk dirinya sendiri karena merupakan emas pertama dalam keikutsertaannya pada kejuaraan empat tahunan itu.
"Terus terang saya enggak menyangka bisa meraih emas. Ini adalah hasil kerja keras saya dan tim pelatih yang selama ini memberikan dukungan penuh," kata pebalap kelahiran 29 November 1996 itu.
Suami dari Natalia itu mengaku kunci dari kemenangan yang diraih adalah menjalankan semua instruksi sang pelatih, Mohammad Basri. Menurutnya, peran pelatih sangat tinggi untuk nomor individual pursuit.
"Pelatih sejak awal meminta saya untuk konstan. Tapi memang benar. Kecepatan saya stabil mulai start hingga finis," kata pebalap yang setelah PON akan fokus untuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) SEA Games 2017 itu.
Odie menambakan, emas yang diraih dari nomor Individual pursuit ini akan dijadikan motivasi untuk karir kedepannya. Apalagi, pada PON 2016 ini dirinya masih akan kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya dari nomor point race.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
