Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia memperkirakan dampak dari paket kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah bisa terlihat pada kinerja pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017.

"Paket kebijakan ini bisa berdampak kepada kinerja investasi dan pertumbuhan secara keseluruhan pada 2017," kata Wakil Kepala Perwakilan ADB di Indonesia Sona Shrestha di Jakarta, Selasa.

Shrestha menjelaskan penerbitan paket kebijakan ekonomi jilid I-XIII bisa memberikan efek positif kepada iklim investasi dan kemudahan berusaha, meski kondisi perekonomian masih mengalami kelesuan akibat tekanan global.

"Paket ini memberikan pengaruh positif karena bisa memperbaiki ease doing business dan pelayanan terpadu satu pintu. Namun, kelanjutan dampak reformasi dalam bidang investasi ini masih membutuhkan analisa lebih lanjut," katanya.

Shrestha optimistis paket kebijakan ekonomi ini bisa memberikan peningkatan penanaman modal (FDI) di Indonesia, apalagi kontribusi investasi kepada pertumbuhan ekonomi terlihat makin positif setelah adanya penerbitan paket tersebut.

Dalam laporan pembaruan publikasi ekonomi tahunan 2016, ADB memproyeksikan perekonomian Indonesia pada 2016 tumbuh sebesar 5,0 persen dan 5,1 persen pada 2017 yang didukung oleh reformasi dalam kebijakan dan momentum perbaikan ekonomi negara maju.

Selain itu, membaiknya harga komoditas global tahun depan, diperkirakan bisa mendorong proyeksi pertumbuhan sektor ekspor maupun investasi serta kinerja pendapatan.

Namun, proyeksi pertumbuhan terbaru ini merupakan revisi turun dari laporan yang terbit pada Maret, karena adanya sejumlah risiko yang diperkirakan bisa mengganggu investasi sehingga tidak bisa tumbuh sesuai potensinya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016