Cirebon (ANTARA News) - Pebulutangkis unggulan keempat asal Jawa Timur Wisnu Yuli Prasetyo melaju ke final bulutangkis tunggal putra PON XIX/Jabar setelah menaklukkan unggulan kedua asal Jawa Tengah Ihsan Maulana Mustofa dengan skor akhir 22-20, 9-21, 21-17 pada semifinal di GOR Bima, Cirebon, Jawa Barat, Selasa.

Dengan hasil tersebut, Wisnu akan menghadapi unggulan pertama asal DKI Jakarta Jonatan Christie yang sebelumnya lebih dulu memastikan satu tempat di final usai mengalahkan unggulan ketiga wakil tuan rumah Jawa Barat, Anthony Sinisuka Ginting, 21-19, 21-18.

Di game pertama, Ihsan yang sempat tertinggal di awal-awal permainan akhirnya berbalik memiliki keunggulan 16-12 hingga 20-17. Namun, poin tersebut justru menjadi titik balik kebangkitan Wisnu yang memaksakan terjadi deuce dan akhirnya merebut game pertama 22-20 lewat sebuah pukulan jumping smash lurus menuju sisi kiri lapangan yang tak bisa diantisipasi Ihsan.

"Di game pertama sudah unggul 17-20 tapi nafsunya muncul, cuma memang yang lebih jelas dari pikiran enggak fokus dari awal," kata Ihsan ditemui selepas pertandingan.

Memasuki game kedua, terlihat bermain lebih sabar dan memegang keunggulan 11-7 sebelum memaksakan rubber game usai menang 21-9.

Sayangnya di game ketiga meski memulai dengan percaya diri, Ihsan kembali tertinggal dari Wisnu 3-6. Belakangan saat unggul 9-8 atas Ihsan, Wisnu meminta waktu kepada wasit untuk meminta perawatan dari tim medis yang menyemprotkan cairan penghilang rasa sakit di punggung kaki kanannya.

"Tidak apa-apa, keseleo pun tidak," aku Wisnu seusai laga.

Wisnu terus mempertahankan bahkan memperbesar keunggulannya hingga akhirnya meraih game ketiga 21-17 demi memastikan satu tempat di babak final.

Ihsan menilai ia kehilangan momentum sejak gagal memanfaatkan kondisi lawannya, yang dianggapnya sudah mulai terlihat kelelahan sejak awal game ketiga.

"Dari game ketiga awal, kalau lihat musuh capek harusnya tenang. Gue malah tegang," kata Ihsan.

Sementara Wisnu mengaku tidak memiliki resep khusus untuk meraih kemenangan di laga tersebut, termasuk ketika sukses membalikkan keadaan di game pertama.

"Enggak mikir sih, cuma poin per poin saja. Saya sih berpikirnya siapa yang berani capek di lapangan ya itu lebih unggul, mesti main capek," ujar Wisnu.

Menyongsong babak final melawan Jonatan, Wisnu sebetulnya memiliki modal sebagai satu-satunya pemain yang belum pernah kalah sepanjang PON 2016. Namun demikian, ia berusaha untuk tidak memikirkan itu berlebihan, kecuali sebagai modal penambah rasa percaya diri semata.

"Tidak memikirkan itu, saya mau main rilek saja. Kalau memikirkan itu takutnya malah beban sendiri, bagi saya modal di beregu itu buat menambah kepercayaan diri saja besok," pungkasnya.

Wisnu memang punya catatan positif mengalahkan Jonatan di partai tunggal pertama babak penyisihan nomor beregu putra 14-21, 21-19, 21-14.

Wisnu berkesempatan untuk membuktikan kemenangannya bukanlah sebuah kebetulan, sebaliknya Jonatan berkesempatan untuk membuktikan ia punya kemampuan yang lebih baik, semuanya tersaji di babak final yang akan berlangsung di GOR Bima, Cirebon, Rabu (28/9).

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016