Dengan adanya penggerak pelapak, para pelaku UKM yang tergabung di Bukalapak akan diajari bagaimana mengemas tampilan produk secara menarik dengan biaya murah."
Semarang (ANTARA News) - Bukalapak, situs penyedia konten jual-beli "online" memiliki 150 penggerak pelapak yang tersebar di berbagai daerah untuk mengedukasi keunggulan transaksi "online".

"Ada sekitar 150 penggerak pelapak yang tersebar di 130 kota, termasuk di Semarang. Di Semarang, ada tiga penggerak," kata Head of Business Partner Bukalapak Rahmat Danu Andika di Semarang, Selasa.

Hal itu diungkapkannya di sela pelatihan "Pengembangan Pemasaran Karya Kreatif Melalui Media Online" yang diprakrasai Badan Ekonomi Kretif (Bekraf) dan Bukalapak di Hotel MG Setos Semarang.

Rahmat menjelaskan penggerak pelapak adalah orang yang bertugas menjaring jumlah pelapak baru, meningkatkan penjualan "online" pelaku UKM, serta mengedukasi pelapak untuk meningkatkan nilai produk.

"Antara lain, mengenai pentingnya foto-foto produk yang dijual, copywriting atau deskripsi atas produk yang ditampilkan, dan promosi untuk menarik calon pembeli," katanya.

Sebagus apapun produk yang dijual, kata dia, orang tidak bakalan tertarik jika foto-foto produk yang ditampilkan terkesan seadanya, atau bahkan tidak menggambarkan secara jelas.

Demikian pula dengan deskripsi atas produk yang ditawarkan, lanjut dia, sebab seringkali pelapak menyertakan deskripsi secara singkat sehingga tidak menggambarkan jelas produknya.

"Dengan adanya penggerak pelapak, para pelaku UKM yang tergabung di Bukalapak akan diajari bagaimana mengemas tampilan produk secara menarik dengan biaya murah," ungkapnya.

Ia mencontohkan trik pembuatan semacam studio foto sederhana untuk menunjang tampilan produk di situs pelapak seperti layaknya produk-produk perusahaan besar, namun biayanya murah.

"Ya, memang harus murah sebab ini kan membidik kalangan pelaku UKM. Bisa kok disiasati. Jadi, produk-produk yang ditampilkan seperti difoto di studio besar dan tampilannya menarik," katanya.

Selain itu, kata dia, pelapak juga harus memperhatikan "packaging" (pengemasan) barang saat pengiriman, sebab pengemasan barang secara rapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen.

"Makanya, ini tugas dari penggerak pelapak untuk mengedukasi. Sebagian (pelapak, red) memang sudah sadar dan paham, tetapi masih ada yang belum mengenai pentingnya tampilan ini," pungkasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016