Jakarta (ANTARA News) - Ahmad Taufik yang gagal mencalonkan diri sebagai  gubernur dari jalur perseorangan berpendapat Agus Harimurti dan Anies Baswedan adalah nama baru di pilkada DKI yang membawa harapan bagi warga Jakarta.

"Ahok menurut saya bacot doang, kalau Agus dan Anies ada harapan," katanya saat dihubungi ANTARA News, Selasa (27/9).

Ahmad Taufik yang berlatar pengacara serta mantan jurnalis tersebut, mengemukakan Agus Harimurti bisa menyuntikkan energi baru sebagai orang muda. Sylviana Murni yang ditunjuk sebagai pasangan Agus bisa memberi masukan berdasarkan pengalaman birokrasi.

"Anies di Kemendikbud juga banyak menghasilkan beberapa yang baik soal pendidikan," katanya.

Satu kemampuan penting yang harus dimiliki  gubernur, lanjutnya, adalah bisa bertindak seperti manajer yang bekerjasama dengan para ahli untuk mengatur kota.

"Kalau Ahok dengan sebagian orang-orang ahli malah dimusuhi," katanya.

Mengenai kegagalannya mencalonkan diri dari jalur independen, Ahmad Taufik mengatakan pilkada DKI cacat tanpa ada calon independen.

"Jakarta sebagai barometer di mana banyak orang pintar, seharusnya calon independen itu ada di sini," katanya.

Harapannya kandas karena tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta adalah mereka yang diusung oleh partai politik.

"Kelihatannya parpol, dengan menggunakan tangan KPU, menghambat calon independen," katanya lalu mengatakan bukti hal itu adalah persyaratan mengumpulkan KTP sebagai bukti dukungan masyarakat.

Pada 4 Agustus 2016, Ahmad Taufik dan pasangannya Mujtahid Hashem datang ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta dan meminta calon independen diberi kelonggaran waktu untuk mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk pendukung.

Ahmad dan Mujtahid  ketika itu mengaku  memiliki 200 ribu KTP pendukung, jauh dari jumlah yang disyaratkan sebagai bukti dukungan warga untuk mengikuti pemilihan kepala daerah dari jalur perseorangan, yakni 532.213 KTP.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016