Bandung (ANTARA News) - Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat telah memunculkan bintang baru yang meraih prestasi emas, kata Dewan Pengarah PB PON XIX/2016 Jabar Soewarno di Bandung, Rabu.

"PON 2016 telah mencatatkan beberapa nama atlet yang menjadi bintang baru. Mereka atlet muda yang muncul di tengah dominasi para seniornya," kata Soewarno.

Ia mengakui bila sebagian besar atlet yang berlaga merupakan atlet senior, tapi para yuniornya juga muncul dan meraih medali emas.

Soewarno mencontohkan munculnya perenang muda Raina Saumi Gahana dari Jawa Barat yang merupakan peraih medali emas pertama cabang renang dari gaya bebas 800 meter, kemudian ditambah emas dari nomor renang perairan terbuka.

"Raina sebelumnya tak diperhitungkan di nomor itu, ia bisa bangkit dan cukup konsisten," katanya.

Hal sama dengan kemunculan pelari tercepat pada PON 2016, Yaspi Boby asal Sumatera Barat. Yaspi di luar dugaan mampu mengalahkan para seniornya Fadlin (NTB) dan Iswandi (Sumbar).

Yaspi meraih emas dengan catatan waktu 10.36 detik, kendati belum memecahkan rekornas dan rekor PON, namun kemunculan dan prestasi emasnya menjadi fenomenal di lintasan atletik PON di Stadion Pakansari Kabupaten Bogor.

"Juga sukses Sulawesi Tenggara meraih emas sofbol putra, juga fenomena baru yang diharapkan menjadi kebangkitan dari cabang olahraga itu," kata Soewarno.

Ia menyebutkan, PON bukan puncak dari sebuah pembinaan, namun diharapkan sukses di PON XIX/2016 berlanjut ke jenjang berikutnya. Khususnya untuk cabang olahraga terukur perlu mendapat perhatian.

Lebih lanjut, Soewarno yang juga Wakil Ketua I Bidang Pembinaan Prestasi KONI Pusat menyebutkan, dari sisi sebaran medali pada PON XIX/2016 memang masih belum berubah. Tiga besar masih didominasi Jabar, DKI dan Jawa Timur.

"Untuk pembinaan olahraga terukur perlu lebih menjadi penekanan setiap daerah. Selama ini olahraga terukur masih didominasi kontingen dari Jawa, sedangkan luar Jawa lebih fokus di pertandingan permainan dan bela diri," katanya.

Setelah PON XIX/2016, berikutnya konsentrasi untuk Asian Beach Games 2016, SEA Games 2017 dan kemudian Asian Games 2018.

"Peraih medali emas pada PON XIX/2016 memiliki kesempatan utama untuk masuk Pelatnas, tentunya melalui mekanisme yang ada," kata Soewarno menambahkan.



Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016