Nabi justru berpesan, jangan pernah menceburkan diri ke kebinasaan, itu bukan bidadari yang jemput, tapi neraka."
Makassar (ANTARA News) - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar mengatakan jihad adalah untuk menghidupkan orang bukan untuk mematikan.

"Jihad adalah untuk menghidupkan orang, bukan untuk mematikan. Jihad menghidupkan jiwa, menghidupkan kehidupan dan penghidupan, menghidupkan kebersamaan," kata Nasaruddin dalam sambutannya pada Bakti Sosial Pesantren Bersinar

Bantuan Fasilitas Listrik Penerangan pada 10 Pondok Pesantren Sulsel, di Makassar, Rabu.

Karena itu, jihad, kata Nasaruddin, tidak bisa dipisahkan dari dua kata berikutnya, yaitu ijtihad dan mujahadah.

"Tanpa itu (ijtihad dan mujahadah), jadi nekat," ujarnya.

Jihad tanpa ijtihad dan mujahadah, menurut Nasaruddin tergolong bunuh diri, dan nabi tidak pernah membenarkan bunuh diri.

"Nabi justru berpesan, jangan pernah menceburkan diri ke kebinasaan, itu bukan bidadari yang jemput, tapi neraka," tegasnya.

Jihad, kata dia, juga harus didahului dengan hijrah secara intelektual.

"Hijrah dulu baru jihad, hijrah secara intelektual yaitu mentransformasikan sesuatu yang negatif ke positif," pungkasnya.

Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016