Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 500 orang berkumpul dalam tenda besar yang terpasang tepat di pinggir Danau Sentani, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua.

Danau Sentani yang begitu indah ini menjadi saksi digelarnya Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Destika) ke-4 tahun 2016. Acara ini berlangsung meriah, terutama dengan hadirnya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo yang secara khusus mendorong terbangunnya desa online.

"Sistem informasi desa yang tersambung secara online akan sangat membantu, terutama dalam membuka keterisolasian desa. Misalnya karena keterbatasan infrastruktur, desa kesulitan membuat laporan dana desa. Maka sistem informasi yang online akan memudahkan ini," ujar Mendes Eko saat membuka Festival, seperti dalam keterangan persnya, Kamis.

Festival Desyika dihadiri sejumlah pejabat, diantaranya Staf Ahli Menkominfo Bidang Teknologi Woro Indah Pudjiastuti, Anggota Komisi II DPR Budiman Sudjatmiko, Pejabat Pemprov Papua, Bupati Jayapura, Bupati Pemalang, Relawan TIK, dan perwakilan dari desa-desa se-Indonesia.

Mendes Eko menegaskan, pemerintahan Jokowi menjalankan komitmen membangun Indonesia dari pinggiran dan desa-desa. Diantaranya dengan menyalurkan dana desa yang meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015 jumlah dana desa sekitar Rp22,7 triliun lalu naik menjadi Rp46,8 triliun tahun 2016. Adapun tahun 2017 akan dinaikkan lagi menjadi Rp70 triliun, lanjut ke 2018 melonjak signifikan menjadi Rp103 triliun, hingga tahun 2019 menjadi Rp111 triliun.

"Dana ini akan dibagi untuk 74.754 desa tahun ini, sedangkan tahun depan jumlah desa bertambah menjadi 74.954 desa. Jadi tahun ini rata-rata dana desa saja Rp600-700 juta per desa, belum lagi dari ADD yang bersumber kabupaten serta bantuan dari provinsi sehingga setiap desa rata-rata lebih dari Rp1 miliar," katanya.

Mendes Eko mengakui penyaluran Dana Desa masih ada kendala terutama karena keterbatasan infrastruktur desa dan kapasita masyarakat. Namun dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang masuk ke desa, maka ini semoga bisa teratasi.

Banyak masukan adanya komplain masyarakat desa, yang justru tersampaikan dengan masuknya teknologi informasi. Masalah pun bisa lebih mudah teratasi.

"Misalnya kejadian ada wabah belalang yang menjadi hama pertanian di Kalimantan. Kemudian diposting warga kepada saya melalui media, lalu saya teruskan ke Menteri Pertanian. Dari sini langsung diterjunkan tim dari pusat untuk mengatasi hama. Terlihat di sini peran teknologi informasi,” lanjutnya.

Gubernur Papua Lucas Enembe menyampaikan, Papua merasa terhormat menjadi tuan rumah Festival Destika yang ke-4, sekaligus menyambung festival pertama tahun 2013 di Banyumas, Majalengka 2014, dan Belitung Timur 2015.

Di sini, bertemu para agen perubahan informasi antar desa-desa. Juga menjadi sebuah pembuka jalan untuk mengajak pihak swasta mendapatkan akses informasi desa yang lebih lengkap.

Dalam festifal ini ada pameran, workshop, sarasehan, dan pameran budaya rakyat. "Dari kegiatan inilah Kampung Bersuara untuk Indonesia," tandasnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016