Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Teknologi Informatika Heri Sutadi menilai adanya kesalahan admin dalam menayangkan video porno di videotron di depan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

"Saya lebih melihat adanya kesalahan admin membuka file yang ternyata mesum, yang tidak disadarinya terpancar atau dapat dilihat di videotron," kata dia kepada ANTARA News dalam pesan instan, Jumat sore.

Heri menjelaskan bahwa penayangan videotron layaknya layar televisi atau in focus dimana ada file yang dijalankan dan ditayangkan di videotron.

Menurut dia ada dua konsep videotron, sistem yang dilakukan lokal hanya satu videotron, dan sistem remote dimana satu komputer bisa menangani beberapa videotron.

"Dalam kasus menayangkan gambar/video mesum, yang perlu dilakukan adalah melihat sistemnya, apakah lokal atau remote," ujar Heri.

Jika lokal, Heri mengatakan perlu dicek apakah terjadi kesalahan klik file oleh operator sehingga menayangkan video mesum, atau terkena virus dan tiba-tiba mengganti file yang seharusnya dengan file porno.

"Kalau ada virus perlu dicek juga kenapa bisa masuk tayangan porno," kata dia.
 
Untuk sistem yang dikendalikan secara remote, pengecekan perlu dilakukan dengan cara yang sama, apakah ada kesalahan karena manusia dimana operator salah memencet file atau virus.

"Dan untuk sistem remote ini, perlu diteliti juga kemungkinan adanya peretasan sistem. Meski peretasan sistem sesungguhnya untuk videotron tidak mudah karena IP-nya tidak semua orang tahu, kecuali pegawai admin atau mantan pegawai," kata Heri.

"Dan, kalau memang diretas, akan bisa ketahuan dari IP mana remote dikendalikan dan kemudian bisa ditelisik siapanya," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016