Jerusalem (ANTARA News) - Para pemimpin Palestina dan Israel berjabat tangan dalam pertemuan singkat dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengingatkan mereka tentang "ikhtiar perdamaian yang belum kunjung usai" di pemakaman Shimon Peres pada Jumat.

Tetapi belum ada indikasi bahwa kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang jarang terjadi ke Jerusalem dan kata-kata yang ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sampaikan akan mengarah kepada tindakan menuju usaha-usaha membuat perdamaian yang telah lama menemui ganjalan, lapor Reuters.

Peres, tokoh terakhir dari generasi pendiri Israel, wafat pada Rabu dalam usia 93 tahun. Ia pernah menjadi presiden dan perdana menteri Israel. Peres meraih hadiah Perdamaian Nobel atas usahanya membantu mencapai persetujuan perdamaian dengan pihak Palestina ketika menjadi menteri luar negeri Israel pada tahun 1990-an.

Para pengeritiknya memandang dia pemimpi optimistik berlebihan jika dilihat realitas yang ada di Timur Tengah.

"Saya tahu dari percakapan saya dengan dia, usahanya untuk mencapai perdamaian tak pernah pupus," kata Obama dalam sambutan mengenang Peres, yang telah berbuat banyak dalam bagian dari 70 tahun hidupnya membangun militer Israel yang kuat dan kemampuan persenjataan nuklir.

Dengan perbedaan yang mendalam terkait soal permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Israel yang pihak Palestina ingin jadikan sebuah negara, dan juga isu-isu lainnya, perundingan-perundingan yang ditaja AS mengenai suatu persetujuan final antara kedua pihak telah mengalami kebekuan sejak 2014.

Netanyahu dan Abbas tidak mengadakan pembicaraan langsung sejak 2010. Abbas memilih untuk menghadiri pemakaman Peres, yang relatif dekat jaraknya dari Ramallah dengan kendaraan, di Tepi Barat yang diduduki Israel, melewati pos-pos pemerikaan militer Israel.

"Sudah lama, sudah lama (tidak bertemu)," kata Abbas kepada Netanyahu dan istri perdana menteri itu Sara, setelah berjabat tangan sebelum dimulainya upacara pemakaman di Gunung Herzl.

Ketika menyambut Abbas, sementara para peserta merekam pertemuan tersebut dengan menggunakan telepon seluler mereka, Netanyahu berkata tentang kehadiraan pemimpin Palestina itu,"Inilah sesuatu yang saya sangat apresiasi atas nama rakyat kami dan atas nama kami."

Di Israel hanya untuk beberapa jam guna menghormati Peres, Obama mengatakan dalam sambutannnya bahwa "kehadiran Abbas di sini merupakan isyarat dan pengingat atas usaha mencapai perdamaian yang tak pupus". Ia hanya satu-satunya yang mengakui kehadiran Abbas.

Di Gaza, yang dikuasai kelompok Hamas, ratusan warga Palestina berpawai setelah shalat Jumat mengutuk peranserta para pemimpin Palestina dan Arab dalam upacara pemakaman itu.
(Uu.M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016