Ada tiga hal yang tak bisa saya lakukan, sejak jadi menteri, yakni bersepeda, pakai celana sobek-sobek dan tidak lagi bisa ngebut."
Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengaku tak sempat lagi melakukan hobinya bersepeda sejak diangkat menjadi menteri dalam Kabinet Kerja pada 27 Juli 2016.

"Ada tiga hal yang tak bisa saya lakukan, sejak jadi menteri, yakni bersepeda, pakai celana sobek-sobek dan tidak lagi bisa ngebut," ujarnya kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu.

Sebelum dirinya menjabat sebagai menteri, ia mengemukakan kerap bersepeda keliling kompleks perumahan tempat tinggalnya di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. 

Tak jarang pula ia bersepeda berkeliling ke sejumlah tempat di Indonesia.

"Pernah mengelilingi Nusa Tenggara Barat, kemudian Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dengan jalur yang mendaki," katanya.

Kebiasannya bersepeda membuat staminanya selalu prima. Jika berkunjung ke daerah, maka ia tak hanya berhenti pada satu tempat acara saja, melainkan bisa hingga ke lima hingga enam tempat acara.

Waktunya di daerah dihabiskannya benar-benar untuk menyapa masyarakat.

"Mungkin karena kebiasaan bersepeda pula yang membuat saya punya tenaga menemui masyarakat," tuturnya.

Sejak menjadi menteri,Eko mengakui berat badannya mengalami penurunan hingga dua kilogram.

Menurut dia, menjadi menteri tidak hanya sekedar memegang amanah, tetapi bagaimana agar bermanfaat buat masyarakat.

Salah satu hal yang dicanangkan olehnya adalah konsep satu desa satu produk. Selama ini, dinilainya, di desa menanam banyak jenis tanaman dengan jumlah panen sedikit.

Oleh karena itu, ia menilai, kebiasaan tersebut membuat desa tidak memiliki skala ekonomi.

Ia pun mendorong satu desa harus menanam dalam jumlah banyak agar pengusaha mau berinvestasi untuk sarana pascapanen.

Pewarta: Indriani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016