Padang (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR Republik Indonesia, Popong Otje Djundjunan meminta pemerintah untuk memperhatikan pendidikan anak usia dini.

"Karakter bangsa dan pembangunan Indonesia di masa depan akan sangat bergantung dengan anak-anak usia dini, karena efek dari pendidikan itu berjangka panjang," kata Popong ketika menjadi Narasumber Seminar Legislasi Nasional 2016 di Politeknik Negeri Padang, Sumatera Barat, sabtu.

Pendidikan anak usia dini, ujarnya, sudah harus diperhatikan oleh pemerintah, bukan dibiarkan dikelola oleh swasta saja, sehingga pemerintah dapat memperhatikan bagaimana tunas-tunas bangsa itu tumbuh dan berkarakter kuat untuk membela tanah airnya kelak.

Jika masa kecilnya tidak diperhatikan, kata dia, maka masa depan negara ini akan hancur karena mereka nantinya juga tidak akan peduli dengan negaranya.

Misalnya, kata dia, anak Taman kanak-Kanak (TK) zaman sekarang sudah diharuskan untuk bisa membaca atau berhitung, itu adalah hal yang sangat salah karena itu adalah masa-masa mereka bermain.

"Orang tua pun ikut bangga jika anaknya pada saat TK sudah pandai membaca, padahal dibalik itu semua ada hal yang harus lebih dikembangkan dengan membiarkannya bebas bermain," ujarnya.

Ia menyebutkan, sistem pendidikan Indonesia saat ini sangat tidak berimbang, sehingga waktu bermain anak-anak menjadi terganggu dan tidak bebas menikmati masa kecilnya.

Hal itu, dikatakannya sangat berpengaruh kepada mentalnya pada masa mendatang dan berakibat kepada sifat dan karakter anak itu.

Jika pemerintah memperhatikan pendidikan anak usia dini, akan sangat erat kaitannya pada masa depan bangsa masa mendatang.

"Kalau diterapkan mulai dari sekarang, beberapa puluh tahun kemudian negara kita ini akan memiliki pemimpin yang cerdas dan bijaksana serta bersih dari segala perbuatan yang merugikan negara," tambahnya.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016