Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesi (PRSI) periode 2016-2020 Anindya Novyan Bakrie berjanji akan membawa organisasi olahraga akuatik itu dalam tiga fokus kerja.

"Pertama, kami akan menyelaraskan antara performa atlet dengan kesejahteraan mereka, termasuk pendidikan atlet," ujar Anindya di hadapan peserta Munas PRSI 2016 di Jakarta, Sabtu malam.

Fokus kedua, lanjut Anindya, adalah kaderisasi atlet-atlet akuatik. "Kami melihat atlet-atlet yang telah masuk pendidikan tinggi sulit memilih antara pendidikan dengan olahraga," ujarnya.

Pemilik grup PT Bakrie Global Ventura dan Presiden Direktur PT Visi Media Asia itu mengatakan fokus kerja ketiga PB PRSI yaitu pembentukan organisasi olahraga yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya harus membuat organisasi yang kuat. Tidak perlu lebar, tapi efektif. Kami juga akan mendengarkan aspirasi dari pengurus-pengurus PRSI daerah," kata Anindya.

Anindya mengatakan PB PRSI juga akan lebih bekerjasama dengan Pemerintah, Komite Olahraga Nasional Indonesia, Komite Olimpiade Indonesia demi menjawab tantangan prestasi pada SEA Games 2017, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020.

Dalam Munas PRSI 2016 yang berlangsung Jumat (30/9) hingga Sabtu (1/10), Anindya mendapatkan dukungan secara aklamasi dari 28 pengurus PRSI daerah yang hadir dari 34 pengurus PRSI daerah di Indonesia.

Munas PRSI 2016 juga memunculkan nama Ketua PRSI Provinsi Riau Syamsurizal sebagai calon Ketua Umum PB PRSI meskipun Syamsurizal mundur sebagai calon ketua umum.

"Kami sebelumnya memandang PB PRSI terlalu eksklusif bagi pengurus provinsi. Saya ingin memberikan pemahaman untuk bekerjasama secara baik," kata Syamsurizal.

Syamsurizal berharap PRSI dapat menyepakati aturan terkait transfer atlet antardaerah jelang Pekan Olahraga Nasional (PON). "Transfer atlet hanya sekedar untuk merebut medali itu sangat merugikan pembinaan," katanya.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016