Gunung Kidul (ANTARA News) - Puluhan warga Pedukuhan Kepek I, Desa Kepek, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar aksi mural batik dinding rumah untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.

Eko Mambang Nugroho, Ketua RT 1 Kepek, Wonosari, di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan batik dinding rumah dilakukan dengan variasi berbeda.

Malam untuk membatik diganti cat dan canting diganti menjadi kuas serta media kain diubah menjadi dinding.

"Pada aksi ini, kami melibatkan 30 warga dan pemuda yang ada di sini," katanya.

Ia menyebutkan ada sekitar 10 dinding rumah warga yang berada di kawasan sekitar dicat dengan model batik prangrusak yang memiliki arti mendalam.

"Seperti yang kita ketahui bahwa motif parangrusak memiliki pralambang bahwa ada kehidupan manusia dengan segala tantangan hidupnya," kata Eko.

Dengan melukis batik di sejumlah rumah, kata dia, untuk menjaga kelestarikan batik yang menjadi warisan budaya sekaligus menarik wisatawan yang dalam beberapa tahun terakhir banyak berkunjung ke Gunung Kidul. Adanya aksi tersebut, masyarakat bisa memperhatikan batik sekaligus bisa melestarikannya.

"Kami ingin melestarikan batik dan memperkenalkan generasi muda tentang batik dan filosofinya. Selain itu, menarik wisatawan yang berkunjung ke desa kami," katanya.

Sementara itu, warga Guntur Susilo mengaku mendukung program tersebut. Menurut dia, sudah saatnya pemerintah mulai memperhatikan batik agar tidak tergerus oleh zaman.

"Pemerintah harus peka dengan batik. Kalau dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan bisa tergerus zaman," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016