Kunduz, Afghanistan (ANTARA News) -  Taliban melancarkan sebuah serangan terkoordinasi di kota Kunduz semalam, menyerang dari empat arah dan memasuki kota itu, seorang pejabat tinggi kepolisian mengatakan.

Sheer Ali Kamal, komandan wilayah polisi 808 Tandar di Kunduz, mengatakan serangan itu dimulai pada sekitar tengah malam dan pertempuran itu masih berlangsung di dalam dan sekitar kota.

"Kami mengerahkan seluruh kemampua untuk memukul mundur mereka," kata dia.

Sejumlah helikopter militer terbang dan suara tembakan terdengar dari kota itu.

Kunduz, yang sempat jatuh ke tangan Taliban satu tahun yang lalu, telah menjadi lokasi sejumlah pertempuran besar saat pihak pemberontak mencoba untuk mengulangi keberhasilan mereka 2015 lalu.

Serangan yang dilancarkan pada Senin, satu hari sebelum penyelenggaraan konferensi pemberi bantuan besar di Brussels, menggarisbawahi rawannya keadaan keamanan di Afghanistan, dimana pasukan pemerintah diperkirakan memegang kendali atas tidak lebih dari duapertiga negara.

"Sebuah operasi besar terjadi di ibu kota Kunduz dari empat arah pada pagi hari," juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam akun Twitter resminya.

Dia mengatakan bahwa wilayah Nawabad fegan empat pos penjagaan telah berhasil direbut dan sejumlah tentara telah tewas. Klaim itu masih belum dapat diverifikasi.

Seorang wartawan Reuters menyaksikan setidaknya lima orang petarung Taliban bersenjatakan senapan serbu AK-47, senapan mesin dan granat roket di kota itu.

Serangan itu dilancarkan saat Taliban meningkatkan operasi di sejumlah wilayah berbeda di Afghanistan, termasuk provinsi strategis Helmand yang ada di bagian selatan, dimana mereka mengancam ibu kota provinsi Lashkar Gah.

Jatuhnya Kunduz pada tahun lalu merupakan salah satu pukulan terbesar yang dialami oleh pemerintah yang didukung pihak Barat di Kabul, sejak ditariknya sebagian besar pasukan internasional pada akhir 2014.

Meskipun para pemberontak meninggalkan kota setelah beberapa hari, demonstrasi yang menyerukan kemampuan mereka untuk merebut sebuah ibu kota provinsi menggarisbawahi peningkatan kekuatan mereka dan mengungkap kekurangan dalam pasukan keamanan Afghanistan.

Sebuah serbuan Taliban di Tarin Kot, ibu kota provinsi Uruzfan di bagian selatan, pada 8 September lalu juga memicu kekhawatiran akan keruntuhan lain seperti yang terjadi di Kunduz tahun lalu.

Mujahid mengatakan dalam pernyataan Taliban bahwa para militan bergerak maju di Helmand dan Uruzgan.

Sejumlah rekan internasional Afghanistan dijadwalkan akan memulai sebuah konferensi di Brussels pada Selasa selama dua hari, dimana mereka diperkirakan akan menyetujui miliaran dolar dana untuk pemerintah dalam empat tahun ke depannya.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016