Jakarta (ANTARA News) - Ratusan pengemudi ojek berbasis aplikasi mobile, Go-Jek, berunjuk rasa di luar Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Ratusan pengemudi ojek tersebut datang beramai-ramai sekitar pukul 16.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor dan atribut Go-Jek.

Salah seorang dari mereka bernama Iqbal mengatakan kedatangannya di Balai Kota bertujuan meminta bantuan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para pengemudi dengan manajemen Go-Jek, yaitu terkait sistem bonus berdasarkan performa kerja.

"Jadi, masalahnya adalah mengenai sistem performa yang baru diterapkan. Kalau pelanggan membatalkan pesanan, maka performa kami turun. Kalau performa turun, maka tidak ada bonus," kata Iqbal di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Setelah menggelar aksi unjuk rasa selama kurang lebih 30 menit, Iqbal dipanggil sebagai perwakilan pengemudi ojek untuk berunding dengan pihak dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta.

Dia mengungkapkan pertemuan tersebut telah menghasilkan sejumlah keputusan. Pertama, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta akan mempertemukan manajemen PT Go-Jek Indonesia dengan para pengemudi.

"Kedua, Dishubtrans DKI akan memfasilitasi perjanjian kemitraan yang dianggap menyimpang. Ketiga, Polda Metro Jaya meminta pengemudi agar melakukan unjuk rasa dengan izin. Kami berterima kasih telah diterima di Balai Kota," ungkap Iqbal.

Setelah selesai melakukan perundingan, sekitar pukul 16.50 WIB ratusan pengemudi Go-Jek membubarkan diri dan bersama-sama meninggalkan Balai Kota.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016