Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Muhammad Hafisz Tohir mengatakan target pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan oleh pemerintah sebesar 5,2 persen akan sulit dicapai dengan kondisi fiskal yang ketat seperti saat ini.

"Melihat kondisi fiskal yang masih ketat, saya kurang yakin ekonomi akan tumbuh 5,2 persen seperti yang disampaikan oleh Pak Darmin," kata Hafisz dalam pesan singkat per telepon selular kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Ia memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada angka 5 persen dan bisa meningkat 0,1 persen dengan mendorong target pembayaran uang tebusan dalam program amnesti pajak sebesar Rp165 triliun bisa segera masuk ke kas negara.

"Kalaupun maksimal bisa 5,1 persen itu pun dengan syarat tax amnesti disetorkan uang Rp165 triliun ke kas negara," paparnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN itu mengharapkan pemerintah bisa bekerja keras dan memutuskan kebijakan fiskal yang tepat sehingga pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik.

Sebelumnya sebagaimana dikutip media, Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (5/10) mengatakan keyakinannya target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2016 dapat tercapai.

Darmin mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang ditargetkan pemerintah tidak mengalami perubahan meski beberapa pihak seperti Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2106 ada pada angka 5 persen.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016