Bandung (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat berencana membangun kemandirian wanita korban banjir bandang Kabupaten Garut melalui program BI tentang pembangunan masyarakat.

"Setelah ini (bantuan tanggap darurat) kami akan mendorong ibu-ibu untuk bisa berwirausaha secara mandiri," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat, Rosmaya Hadi usai serah terima sarana bantuan korban banjir bandang di Kampung Sindangreret, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis.

Ia mengatakan program bagi masyarakat wanita yang sudah dijalankan BI yakni tentang pangan, daur ulang sampah, menjahit, dan membordir.

Menurut dia program BI itu akan terlebih dahulu disesuaikan dengan keinginan dan keseriusan kaum wanita khususnya bagi korban banjir Garut.

"Makanya nanti kami akan survei, jenis kegiatan usaha seperti apa yang paling diminati, baru kemudian kita akan fasilitasi," kata Rosmaya.

Ia mencontohkan program sosial yang sudah dilakukan BI yakni pemberdayaan wanita di Cicaheum, Kota Bandung tentang pengembangan ketahanan pangan.

Wanita di daerah itu, lanjut dia, senang dengan bercocok tanam, kemudian BI memberikan pelatihan tentang pertanian dan menyalurkan bantuan bibit tanaman.

"Kita juga berikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan kesenangannya, kalau di Garut apa, kita belum tahu," katanya.

Sebelum berlanjut ke program itu, Rosmaya berharap proses pemulihan pascabanjir dapat terlebih dahulu terselesaikan.

Setelah pemulihan selesai, kata Rosmaya, pihaknya atau melibatkan tim PKK Garut mengkaji kemampuan dan minat kelompok wanita di Garut untuk menjalankan usaha mandirinya.

"Kembalikan kepada perempuan di Garut, makanya nanti kita lihat dari PKK bahwa potensi mereka di sini itu apa," katanya.

Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat kerjasama dengan Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (PERBANAS) telah menyalurkan berbagai bantuan, seperti makanan, pelayanan kesehatan dan fasilitas umum MCK bagi korban banjir di Garut.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016