Jakarta (ANTARA News) - Universitas Darma Persada (Unsada) melaksanakan peresmian dan sosialisasi mengenai listrik kerakyatan yang berfokus pada proyek pembangunan Listrik Kerakyatan (LK) yang ramah lingkungan.

Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara Unsada dengan Sekolah Tinggi Teknik-PLN (STT-PLN) dan PEMDA DKI Jakarta. Peresmian dan sosialisasi tersebut dilaksanakan di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Pondok Kopi RW 04, beberapa waktu lalu.

Rektor Unsada, Dadang Solihin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa teknologi pengolahan sampahnya sederhana, tapi yang sulit adalah menggerakkan masyarakat dan pastinya membutuhkan pendekatan-pendekatan tertentu.

Selain itu, betapa pentingnya konsistensi semua pihak untuk melanjutkan program ini ke depannya, bukan hanya euforia sesaat.

"Aparat, Pemda, masyarakat, dan perguruan-perguruan tinggi pun mendukung. Itu sudah sangat cukup sebagai modal untuk meneruskan program ini. Semoga semua usaha baik kita ini menjadi bermanfaat bagi kita semua," ujar Dadang.

Listrik Kerakyatan adalah model penyediaan dan pengembangan energi listrik dengan skala kecil dengan berbahan dasar sampah sehingga bisa dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat umum tanpa teknologi yang besar.

Jika sampah yang menjadi masalah besar di Jakarta dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik, tentunya tidak akan ada lagi masalah yang timbul karena adanya penumpukan sampah,  tapi justru sampah menjadi bermanfaat.

Pengolahan sampah tersebut terbukti menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Sampah organik yang diolah menjadi listrik dapat difungsikan untuk menyalakan genset dan yang diolah menjadi biogas dapat difungsikan sebagai bahan bakar kompor gas.

Selain itu, sampah non-organik juga dapat menghasilkan briket. Briket yang berasal dari sampah non-organik ini dapat menggantikan peran batubara sebagai bahan bakar. Jika batubara membutuhkan waktu sampai jutaan tahun, briket hanya butuh waktu sekitar 10 hari.

Sementara itu, Oswar Mungkasa selaku Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata  Ruang dan Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal yang bagus yang  harus ditindak lanjuti.

"Saya tentunya berharap agar semakin banyak universitas yang ikut ambil bagian untuk bekerjasama melaksanakan kegiatan yang membangun Jakarta karena universitas adalah ujung tombak dari pemerintah," ujar Oswar menambahkan.

Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016