Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp12.971, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.995 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS, sentimen mengenai posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2016 yang naik menjadi salah satu faktor yang menopang," kata pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova di Jakarta.

Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia per akhir September 2016 tercatat sebesar 115,7 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2016 yang sebesar 113,5 miliar dolar AS.

Menurut dia, cadangan devisa yang meningkat itu akan menjaga perekonomian domestik ke depan di tengah kondisi global yang pertumbuhannya masih relatif melambat.

Ia menambahkan bahwa program amnesti pajak pada periode kedua ini juga diproyeksikan masih akan mencatatkan hasil positif sehingga nantinya akan diapresiasi oleh pelaku pasar uang.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS cenderung mengalami tekanan setelah Departemen tenaga kerja AS melaporkan penambahan jumlah tenaga kerja pada bulan September sebanyak 156.000 tenaga kerja, lebih rendah dari perkiraan 171.000.

"Data tenaga kerja AS yang lebih rendah dari perkiraan membuat dolar AS melemah," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.969 dibandingkan Jumat (7/10) Rp13.002.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016