Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memprediksi laju inflasi pada 2017 lebih besar dibandingkan dengan 2016 seiring dengan peningkatan belanja atau konsumsi masyarakat.

"Untuk 2017 kami prediksi inflasi akan meningkat akibat dari belanja masyarakat yang meningkat karena kesejahteraan yang meningkat," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Selain Mendag, pada Selasa pagi hingga siang Presiden Joko Widodo memangil Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Mentan Amran Sulaiman dan Menko Kemaritiman/Plt Menteri ESDM Luhut B Panjaitan.

Enggartiasto menyebutkan Presiden meminta Menko Perekonomian tetap mengendalikan harga-harga kebutuhan dengan tidak menekan daya beli masyarakat.

"Presiden meminta kami untuk menjaga itu, presiden minta agar dijaga serapan produksi dalam negeri dan pada saat yang sama jaga harga sehingga inflasi tahun ini yang diproyeksikan BI 3,5 persen benar-benar tercapai sehingga daya beli masyarakat terjaga sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat," katanya.

Dia juga melaporkan bahwa harga pangan saat ini relatif stabil. "Harga pangan relatif stabil, beliau meminta laporannya dan beliau juga memegang datanya," katanya.

Ia mengakui ada catatan harga cabai naik karena musim hujan sehingga produksi turun dan karena transportasi yang kurang lancar.

"Kami harapkan dalam waktu tidak terlalu lama akan stabil," kata Enggartiasto.

Dia juga melaporkan bahwa harga bawang di tingkat petani turun hingga Rp13.000 per kg.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan Bulog, untuk stabilisasi harga agar tidak turun terlalu jauh. Bulog harus membeli dengan harga Rp15.000 agar tidak turun lagi sehingga petani akan tetap terjamin untuk bertanam," katanya.

Sementara untuk harga gula, ia mengatakan dengan masuknya gula pasir ber-HET Rp12.500 per kg maka harga di beberapa daerah sudah turun.

"Kami juga sudah bersepakat dengan distributor agar konsumen dapat membeli gula dengan harga Rp12.500 per kg, nanti kami koordinasikan juga dengan produsennya," katanya.

Mengenai harga daging, Mendag mengatakan masuknya daging dari India 70.000 ton dalam waktu dekat, membuat harga daging akan turun lagi.

"Target Rp80.000 per kg masih relevan, hanya mungkin jangka waktunya karena saat yang sama kita juga harus menjaga populasi sapi atau kerbau yang ada," kata Enggartiasto.


Pewarta: Agus Salim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016