Kunduz, Afghanistan (ANTARA News) - Militer Pemerintah Afghanistan setelah berhari-hari pertempuran sengit pada Rabu merebut kembali Kota Kunduz di bagian utara negeri tersebut, dan memaksa petempur Taliban mundur ke bekas pangkalan mereka, kata seorang polisi senior.

"Anggota Taliban setelah kehilangan banyak rekan mereka dan meninggalkan banyak mayat menyelamatkan diri dari Kota Kunduz pada Rabu dan seluruh kota itu saat ini dikuasai pasukan pemerintah," kata pejabat tersebut, Mahfozullah Akbari, kepada Xinhua.

Anggota Taliban merebut banyak bagian Kota Kunduz pada 3 Oktober, sehingga membuat pasukan pemerintah melancarkan serangan balasan.

"Lebih dari 200 anggota Taliban telah tewas dan lebih dari 300 lagi cedera sejak dilancarkannya serangan balasan guna mengusir gerilyawan dari kota itu," kata pejabat tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua. Pejabat itu, yang menyatakan sejumlah mayat petempur Taliban tergeletak di jalan-jalan dan gerilyawan yang melarikan diri tak bisa membawa mayat teman mereka.

Menurut pejabat tersebut, lebih dari 20 personel polisi telah tewas dan 45 lagi cedera sejak serangan Taliban terhadap Kota Kunduz dan serangan balasan guna mengusir gerilyawan.

Gerilyawan Taliban belum mengeluarkan komentar mengenai situasi di Kota Kunduz.

Sebelumnya Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan lebih dari 32.000 orang menyelamatkan diri dari Kunduz di Afghanistan Utara, tempat pertempuran antara kelompok bersenjata dan pasukan pemerintah memasuki hari kedelapan pada Senin (10/10).

Menurut laporan awal, lebih dari 32.400 orang telah menyelamatkan diri dari Kunduz dan tiba di Taloqan, Kabul, Pul-e-Khumri, dan Mazar-i-Sharif, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam satu taklimat harian di Markas Besar PBB di New York. "Jumlah ini tampaknya akan bertambah."

Pertempuran yang berlangsung tanpa henti juga telah merenggut banyak nyawa warga sipil selama delapan hari belakangan sampai Senin dan pasukan pemerintah belum merebut kembali kota penting di wilayah Afghanistan Utara itu.

Anggota Taliban telah meningkatkan operasi selama dua bulan belakangan dan pertempuran sengit telah berkecamuk terus di Provinsi Kunduz, Farah serta Helmand.
(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016