"Produk yang paling banyak diminati itu mebel sebesar 132,4 juta dollar AS," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu.
Arlinda menyampaikan, pembeli produk mebel paling banyak berasal dari India, diikuti Rusia, Malaysia, Jepang dan Taiwan.
Menurut Arlinda, produk mebel paling banyak diminati pada pameran tersebut, karena para buyer atau pembeli dari luar negeri mengetahui keunggulan produk berbahan dasar kayu asal Indonesia.
"Produk kayu kita itu sumber dayanya ada di Indonesia. Kemudian diberi sentuhan desain, sehingga memiliki nilai tambah yang cukup besar dan buyer mengetahui hal itu," ungkap Arlinda.
Selain mebel, produk lain yang diminati yaitu elektronik dan peralatan listrik, makanan olahan, rempah-rempah dan minyak atsiri.
Selain itu, antusiasme pembeli juga terlihat untuk produk kopi premium atau speciality coffee dan kayu ringan.
Tercatat, nilai transaksi pada TEI 2016 hingga Minggu (16/10) pagi mencapai 974,76 juta dollar AS atau Rp12,7 triliun, naik 7,2 persen dibandingkan TEI tahun lalu yang angkanya 909 juta dollar AS.
Naiknya nilai transaksi tersebut menjadi titik balik kebangkitan ekspor Indonesia, dimana beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
