Nairobi (ANTARA News) - Kenya Airways membatalkan lima penerbangannya setelah kru kabin alih daya menggelar aksi mogok kerja, Minggu.

Meski aksi mogok hanya melibatkan sedikit pegawai, namun dilakukan saat maskapai mengalami keterpurukan setelah mencatatkan kerugian bersih tahunan 26,22 miliar shilling pada Juli, yang terburuk sejak privatisasinya pada 1995.

Maskapai tersebut juga tengah menghadapi ancaman mogok kerja dari para pilotnya.

Kerugian tersebut menyusul serangkaian keputusan strategis yang memengaruhi biaya pemeliharaan, lindung nilai pada harga bahan bakar dan meningkatkan pinjaman dalam mata uang dolar.

"Beberapa staf alih daya kami termasuk kru kabin menggelar aksi mogok kerja sejak Jumat dan kami bekerja dengan perusahaan mereka untuk mengatasi isu yang mereka hadapi," ungkap Kenya Airways dalam sebuah pernyataan di Twitter.

"Sesuai dengan aturan keselamatan, jumlah minimal staf kabin diperlukan untuk setiap jenis pesawat dan pada beberapa penerbangan kami, kami tidak bisa mencapai tingkat itu," ungkapnya.

Sengketa tersebut memaksa maskapai untuk membatalkan penerbangan ke Kota Kenya, Mombasa, Kilimanjaro di Tanzania, Juba di Sudan Selatan, Maputo di Mozambik dan penerbangan ke Harare di Zimbabwe, via Lusaka, Zambia.

Belum ada penerbangan antarbenua yang terpengaruh aksi mogok tersebut, demikian seperti dikutip dari AFP.  (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016