Jayapura, Papua (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan, harga BBM di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua, harus sama di semua wilayah nusantara. Jadi harga BBM di kawasan barat, tengah, dan timur nusantara sama semua.

"Besok saya akan resmikan di Yahukimo. Ada ketidakadilan, di sini harganya ada yang sampai Rp100.000 seliter, saya tidak bisa seperti itu. Kalau di barat, tengah harganya segitu, ya di sini harusnya sama." ujarnya, di Jayapura, Senin.

Ia menyatakan harus ada pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk juga untuk harga BBM, terlebih untuk BBM bersubsidi.

"Menteri BUMN dan direktur utama Pertamina menyampaikan ke saya, kalau BBM harga Rp7.000 ruginya banyak sekali, tapi saya bilang ini bukan masalah untung dan rugi. Saya minta kepada ibu menteri untuk carikan jalan keluar agar harganya sama," kata dia.

Presiden pun memandang dengan pemerataan harga BBM di Papua, khususnya di wilayah pegunungan, akan membawa dampak kepada seluruh lini pembangunan.

"Yang paling penting dengan ini harus ada pergerakan ekonomi di sini, listriknya juga sudah berlebih, harga BBM juga sama," ujarnya lagi.

Namun presiden yang sebelumnya telah meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat, meminta masyarakat untuk lebih aktif untuk memanfaatkan hal-hal tersebut.

"Tapi juga tergantung dari masyarakatnya sendiri. Masyarakat harus bisa menyongsong peluang-peluang seperti ini. peluang seperti ini harus diambil. Perkembangan itu saya ikuti dari hari ke hari," ujar Jokowi.

Pada lawatannya kali ini, presiden melakukan beberapa kegiatan selama dua hari. pada hari pertama, ia membagikan makanan tambahan bagi siswa di Sekolah Bonaventura, Sentani dan meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat.

Pada hari kedua (18/10), Jokowi direncanakan bertolak ke Kabupaten Yahukimo untuk meresmikan Bandar Udara Nop Goliat Dekai, lalu meresmikan program satu harga BBM di Papua, dan meninjau pesawat BBM Air Tractor AT-802.

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016