... macet misalnya, itu khan bukan persoalan infrastruktur saja tetapi bagaimana sikap orang dalam berkendara. Banjir juga bukan persoalan sungai, tetapi juga budaya orang membuang sampah atau menjaga kebersihan...
Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, para pasangan kandidat pemimpin DKI Jakarta pada Pilkada 2017 perlu menjadikan pembangunan masyarakat yang lebih beradab, sebagai program kepemimpinan mereka.

"Jakarta itu adalah cermin Indonesia, jadi bobot kewenangannya sedikit di atas provinsi lain. Oleh karena itu, perlu juga dibangun masyarakat yang beradab," kata Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, saat bertemu dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, kelak pemimpin formal Jakarta tentu perlu melakukan perbaikan melalui penataan fisik dan infrastruktur ibu kota, namun pengembangan kondisi psikis, unsur spiritual, dan karakteristik masyarakat juga tidak dapat dikesampingkan.

"Persoalan macet misalnya, itu khan bukan persoalan infrastruktur saja tetapi bagaimana sikap orang dalam berkendara. Banjir juga bukan persoalan sungai, tetapi juga budaya orang membuang sampah atau menjaga kebersihan," tambahnya.

Oleh karena itu, Mu'ti menganggap untuk menciptakan masyarakat kota dengan peradaban tinggi, yang perlu diperhatikan para calon pemimpin DKI Jakarta adalah kualitas sumber daya manusianya.

"Ini bukan berarti masyarakat saat ini tidak beradab, tapi hal itu perlu lebih ditingkatkan lagi," kata Mu'ti.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016