Kami ingin mengedukasi para wisatawan yang berlibur ke Puncak, terutama saat macet, banyak pengendara yang membuang sampah di jalan. Kami langsung memungut dan membalikkannya lagi kepada pengendara."
Bogor (ANTARA News) - Komunitas Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membentuk tim pemburu sampah sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

"Sejak tahun 2000 tim pemburu sampah sudah bergerak menyusuri keberadaan sampah di kawasan Puncak, mulai dari perbatasan Cianjur, hingga perbatasan Ciawi," kata Ketua Kompepar Puncak, M Taufik Maulana saat ditemui di Puncak, Senin.

Ia menyebutkan, tim pemburu sampah beranggotakan kelembagaan pariwisata yang ada di kawasan Puncak. Gerakan anggota tim memburu sampah yang dibuang sembarangan oleh warga.

"Kami prioritas sampah-sampah liar yang tidak tertangani dengan baik karena belum maksimalnya sarana pengangkutan sampah dari DKP," katanya.

Tim pemburu sampah juga memberikan edukasi kepada pengunjung wisata agar tidak membuang sampah sembarangan ke jalan. Bila ada pengendara mobil yang melintas di jalur Puncak membuang sampah, sampah tersebut dibuang kembali ke dalam mobilnya.

"Kami ingin mengedukasi para wisatawan yang berlibur ke Puncak, terutama saat macet, banyak pengendara yang membuang sampah di jalan. Kami langsung memungut dan membalikkannya lagi kepada pengendara," katanya.

Menurutnya, walau belum begitu masif, gerakan tersebut memberikan efek baik, terutama berkurangnya tumpukan sampah di jalan di sejumlah titik.

"Walau masih ada yang membuang sampah sembarangan, tetapi kami optimistis jika terus kami lakukan, akan berdampak luas bagi masyarakat," katanya.

Teguh menyebutkan, Puncak menjadi hulu Sungai Ciliwung, yang merupkan daerah resapan air. Keberadaan sampah telah berdampak negatif merusak lingkungan dan erosi tanah.

Sampah terbesar berasal dari rumah tangga yang disumbang dari masyarakat, pelaku pariwisata, restoran dan warung-warung.

"Jika kesadaran untuk menjaga lingkungan tidak kita tanamkan sejak dini, ancaman banjir bandang di wilayah Puncak akan menjadi keniscayaan, saat ini wilayah hulu sudah semakin tergerus oleh kerusakan lingkungan," katanya.

Teguh menyebutkan, Kompepar selaku perpanjangan tangan pemerintah dalam melaksanakan program pariwisata Sapta Pesona, melakukan berbagai cara untuk menjaga kelestarian lingkungan kawasan Puncak agar bersih dan indah.

"Kami juga sudah bekerjasama dengan sejumlah pihak, salah satunya tahun ini dari negara Tiongkok yang mau berinvestasi dalam pengelolaan sampah di Puncak," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016