Ankara (ANTARA News) - Pemerintah Gubernuran Ankara pada Senin mengumumkan bahwa semua pertemuan terbuka dan demonstrasi dilarang sampai 30 November, setelah diterimanya keterangan mengenai potensi serangan teror.

Gubernuran mengatakan di dalam satu pernyataan di jejaring resminya bahwa pemerintah telah menerima "informasi intelijen bahwa organisasi teror sedang mempersiapkan tindakan di provinsi kami".

Kelompok teror diduga telah merencanakan serangan terhadap berbagai pertemuan dan demonstrasi, tambah pemerintah, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Keputusan itu, sejalan dengan kondisi darurat yang diberlakukan setelah upaya kudeta 15 Juli, diambil "untuk menjamin ketenangan masyarakat dan keamanan masyarakat", kata Pemerintah Gubernuran Ankara.

Pada 10 Oktober 2015, 103 orang tewas, ketika beberapa pelaku bom bunuh diri yang memiliki hubungan dengan ISIS meledakkan diri mereka di antara kerumunan orang yang berencana mengadakan pertemuan terbuka di luar stasiun-kereta utama di Ankara.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016