Janji itu diberikan setelah Kim mengakhiri dua hari perjalanan ke Bangladesh, dengan fokus pada keberhasilan negara tersebut dalam mengurangi kemiskinan.
Xinhua melaporkan, Kim mengunjungi sekolah yang juga berfungsi sebagai tempat penampungan akibat siklon selama badai besar, serta masyarakat pedesaan di lokasi terpencil yang menikmati manfaat listrik di rumah dan toko mereka melalui sistem tenaga surya sebagai bagian dari agenda pertumbuhan hijau negara itu.
"Bangladesh adalah salah satu negara paling berisiko dari dampak perubahan iklim. Kami harus menghadapi perubahan iklim sekarang karena menimpa warga miskin yang paling sulit," kata Kim.
"Bangladesh telah menjadi pelopor dalam adaptasi dan mekanisme mengatasi bencana yang lebih kuat dan ini telah mengurangi dampak dari badai terakhir, siklon dan banjir," tambahnya.
Pada hari pertama Kim di Bangladesh, ia menandai Hari Berakhirnya Kemiskinan untuk merayakan prestasi negara itu dalam membantu jutaan orang mengangkat diri dari kemiskinan.
Janji dua miliar dolar AS pendanaan baru untuk mengatasi perubahan iklim selain satu miliar dolar AS dijanjikan oleh Kim pada Senin untuk mengakhiri hambatan pertumbuhan pada anaak-anak di Bangladesh.
(UU.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
