Paris (ANTARA News) - Badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengesahkan resolusi kontroversial mengenai wilayah pendudukan Yerusalem Timur yang menurut Israel mengabaikan ikatan Yahudi dengan tempat suci utama.

Juru bicara United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yang berbasis di Paris, menyatakan resolusi itu pada Selasa (18/10) disahkan tanpa pemungutan suara baru setelah disetujui di tingkat komite pekan lalu.

Teks resolusi, yang menyentuh aspek pengelolaan tempat-tempat suci Palestina di Israel, membuat Israel marah karena merujuk seluruh kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur, tempat suci ketiga umat Islam, hanya dengan nama Muslimnya: Al-Aqsa dan Al-Haram al-Sharif.

Yahudi mengormati tempat suci itu sebagai Temple Mount  yang dulu merupakan tempat First Temple dan Second Temple.

Wakil Duta Besar Palestina untuk UNESCO Mounir Anastas mengungkapkan kepada para pewarta bahwa resolusi tersebut "mengingatkan Israel bahwa mereka adalah kekuasaan yang menduduki di Yerusalem timur dan meminta mereka menghentikan semua pelanggaran", termasuk termasuk penggalian arkeologi di sekitar situs itu.

Ini adalah kali kedua dalam tahun ini UNESCO menjadi arena ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab.

Pada April UNESCO mengeluarkan satu resolusi yang mengecam "agresi dan kebijakan ilegal Israel dalam mengekang kebebasan beribadah dan akses bagi umat Muslim ke Masjid Al Aqsa" menurut warta kantor berita AFP.(ab/)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016