Kami melihat ada peluang untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang melintas di Jakarta, makanya kami keluarkan layanan Grabhitch, yakni orang lain dapat nebeng dengan seseorang yang memiliki rute pergi atau pulang yang sama."
Jakarta (ANTARA News) - Grab, perusahaan pengembang aplikasi pemesanan kendaraan secara online, meluncurkan Grabhitch atau "Nebeng" yakni layanan berbagi kendaraan roda dua untuk masyarakat di wilayah penyangga Jakarta.

"Kami melihat ada peluang untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang melintas di Jakarta, makanya kami keluarkan layanan Grabhitch, yakni orang lain dapat nebeng dengan seseorang yang memiliki rute pergi atau pulang yang sama," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata usai meluncurkan Grabhitch di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, masyarakat yang akan menggunakan Grabhitch hanya perlu mengisi rute dan jadwal perjalanan dalam aplikasi Grab, untuk kemudian dicocokan dengan jadwal pengemudi, yang akan pergi ke arah sama.

"Pengemudi yang memiliki tujuan sama dengan anda akan menjemput, sehingga yang digunakan hanya satu motor. Ini akan mengurangi jumlah pemakaian kendaraan pribadi," tambahnya.

Ia juga menyebutkan layanan khusus untuk jarak jauh tersebut akan membuat biaya perjalanan harian penggunanya menjadi lebih efisien karena pada 15 kilometer pertama dikenakan sebesar Rp20.000 dan tarif dasar kilometer selanjutnya hanya sebesar Rp1.000.

"Yang uniknya lagi, Grabhitch dapat dipesan sejak tujuh hari sebelum perjalanan. Jadi Grabhitch ini memang berbeda dengan produk kami sebelumnya, Grabbike," ungkapnya.

Menurut Ridzki, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta pada 2014, sebanyak 56,83 persen dari 1,38 juta orang melakukan perjalanan sehari-hari dengan kendaraan roda dua pribadi dari wilayah pinggiran ibu kota, di antaranya Bekasi, Depok, dan Tanggerang.

Terkait dengan data itu, perusahaan yang telah beroperasi mencakup wilayah Asia Tenggara ini, kemudian berupaya memberikan solusi bidang jasa transportasi serta pendapatan tambahan bagi masyarakat daerah penyangga ibu kota, katanya.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016