Bandung (ANTARA News) -  Para atlet cabang olahraga sepakbola cerebral palsy (CP) di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Jawa Barat XV/2016 memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari mereka yang sebelumnya belum pernah memainkan si kulit bundar hingga para atlet pelatnas yang pernah terjun di kejuaraan Asia.

Hal ini salah satunya diungkapkan manajer tim Jawa Tengah, Firdaus. Dia mengatakan sebelum masuk camp pelatihan di daerah, beberapa atlet dalam timnya bahkan belum pernah bermain di lapangan sepakbola, bahkan tak pernah mengenal bola.

"Kami berikan latihan, karena anak-anak CP belum pernah ke lapangan bola, belum pernah kenal bola, jadi untuk Jawa Tengah enam bulan sebelum pelatda (tiga bulan), masuk karantina (sebelum dikirim ke Peparnas 2016)," ujar dia kepada ANTARA News di Lapangan Sepakbola Progresif, Bandung, Rabu sore.  

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi pada tim dari Kalimantan Selatan. Pelatih Kalimantan Selatan, Sarno, menuturkan, rata-rata atlet dalam timnya hanya semata bermain bola tanpa mengetahui dasar-dasarnya.  

"Mereka belajar bermain bola tidak dari dasar, hanya main-main saja. Itu yang kami mulai dari awal, bagaimana mengontrol bola, mengumpan bola. Sebulan saja walau tidak full. Pagi dan sore rata-rata dua jam," kata dia dalam kesempatan berbeda.
 
Kendati begitu, skuad Jawa Tengah bisa berbangga diri karena diperkuat sejumlah pesepakbola yang telah masuk pelatnas dan bahkan telah bertanding di ajang ASEAN Para Games 2015 lalu di Singapura, antara lain Amin Rosyid, Ahmad dan Ammar Hudzaifah.

"Dari 14 atlet yang berangkat ke Singapura (ASEAN Para Games), 70 persen dari Jawa Tengah. Di tim ini yang sudah masuk Pelatnas, Amin Rosyid, Dani Priyo Sejati, Adi Joko Saputro dan Ahmad Yuliarsi," tutur Firdaus.

Selain itu, adapula Widodo yang merupakan atlet cabang atletik, turut bergabung dalam tim Jawa Tengah.

Skuad Kalimantan Selatan memiliki M. Yahya yang juga pernah membela Indonesia di ASEAN Para Games 2015. Sementara itu, adapula Tryagus Arief Rachman yang memiliki bakat melebihi rekan-rekannya.

"M. Yahya ikut di Singapura. Yahya lah yang membagi pengalaman dengan teman-temannya," kata Sarno.

Satu tim terdiri dari empat orang penyandang CP baik FT7 maupun 8 sebagai pemain depan dan belakang kemudian satu penjaga gawang yang merupakan tuna daksa. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016