Muna (ANTARA News) - Aparat Polres Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) mewaspadai potensi ancaman gerakan radikal dan anti-Pancasila akibat dampak dari aliran kelompok terorisme di Filipina.

"Tidak menutup kemungkinan di Sultra ada potensi karena Pulau Sulawesi berbatasan dengan Filipina yang terdapat berbagai gerakan terorisme," kata Kapolres Muna Ajun Komisaris Besar Polisi Yudith S Hananta di Muna, Rabu.

Yudith mengindikasikan terdapat potensi gerakan radikalime karena petugas Polres Muna menemukan jejak kelompok masyarakat yang menggunakan atribut terlarang pada beberapa lokasi.

Petugas kepolisian bersama TNI dan Departemen Keagamaan setempat menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut, guna mengantisipasi gerakan yang diduga menyimpang tersebut.

Yudith menuturkan pihak kepolisian telah melakukan penindakan dan penggalangan terhadap kelompok tersebut agar tidak melakukan tindakan negatif.

"Kita sudah lakukan upaya menetralisir terhadap kelompok itu agar tidak melakukn aktivitas negatif," ujar perwira menengah kepolisian itu.

Yudith menambahkan Polres Muna juga menjalankan program pencegahan kelompok radikal dan anti Pancasila mengedepankan fungsi intelijen dan Binmas untuk memetakan daerah yang rawan penyebaran organisasi menyesatkan.

Kegiatan yang dilaksanakan anggota kepolisian antara lain penyuluhan dan imbauan terhadap masyarakat secara rutin terkait bahaya kelompok radikal.

Sementara itu, Wakil Bupati Muna Malik Duti menyatakan pemerintah daerah setempat mengupayakan kegiatan preventif melalui berbagai diskusi yang melibatkan masyarakat, termasuk meningkatkan kewaspadaai terhadap orang asing.

Selain itu, Pemkab Muna menggulirkan program sosialisasi dan penyuluhan melalui Forum Kewaspadaan Dini di Masyarakat, Forum Kerukunan Umat Beragama, Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Pendidikan Bela Negara dan Forum Pembauran Kebangsaan.

"Semua itu sifatnya semacam kegiatan kepemudaan dan lembaga pendidikan untuk preventif berdasarkan masukan dari intelijen," ungkap Malik.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016