Jayapura (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengagendakan perekrerutan satuan tugas pelayanan kesehatan kaki telanjang, terbang dan terapung untuk melakukan pelayanan kesehatan di daerah terisolasi pada 2017.

"Selama saya menjadi Kepala Dinas Kesehatan Papua tetap menurunkan satuan tugas pelayanan kesehatan kaki telanjang (satgas kijang), terapung dan terbang," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai di Jayapura, Kamis.

Satgas pelayanan kesehatan kaki telanjang, terbang, dan terapung akan kembali direkrut pada 2017 dan penempatan-nya pada Maret 2017.

"Saya harapkan perekrutan satgas di tahun baru ini jumlahnya lebih banyak lagi agar di setiap kampung yang tidak bisa dilayani secara standar kesehatan biarlah mereka layani kesehatannya," ujarnya.

Aloysius menuturkan, sebelumnya Dinas Kesehatan sudah melakukan perekrutan satgas itu sejak 2015 dan ditempatkan di sejumlah titik yang susah dijangkau. Pada 2017 merupakan perekrutan ketiga.

Ia mengatakan, satgas kijang kesehatan dibentuk dan diturunkan ke masing-masing kampung untuk melayani kesehatan warga di pedalaman Papua, demi untuk mewujudkan visi-misi Gubernur Lukas Enembe.

"Misi dari pak Gubernur di bidang kesehatan itu ada dua yakni pertama aksesibilitas pelayanan kesehatan dan kedua meningkatkan kualitas hidup derajat kesehatan rakyat," ujarnya.

Artinya, kata dia, kampung-kampung yang hingga kini belum tersentuh pelayanan kesehatannya harus dijangkau dan dan kualitas derajat kesehatan masyarakatnya harus ditingkatkan.

Tujuan tersebut tidak akan tercapai jika hanya menggunakan pelayanan model lama, petugas kesehatan menunggu di puskesmas, ujarnya.

"Jalan satu-satunya adalah pelayanan kesehatan harus dilakukan dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung lewat tim satgas pelayanan kesehatan kaki telanjang, terapung dan terbang, itu baru bisa," ujarnya.

Tim satgas yang diturunkan baik kaki telanjang, terbang, dan terapung terdiri dari dokter, bidang, perawat, ahli gizi, tenaga analis, tenaga kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, dan asisten apoteker.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016