Benguet (ANTARA News) - Haima, topan terkuat melanda Filipina tahun ini, menewaskan 12 orang dan menghancurkan ladang jagung serta sawah, kata pihak berwenang di Manila, Jumat.

Pihak berwenang mengatakan sedang menaksir kerusakan terhadap bangunan serta panen, dan memastikan bahwa ribuan hektare sawah ladang di provinsi utara mengalami kerusakan.

Delapan korban berasal dari wilayah Cordillera, kata Ricardo Jalad, Kepala Dewan Nasional Penanggulangan Bencana, dengan mengutip laporan dari daerah.

Di Cagayan, topan dahsyat dengan kekuatan angin 225 kilometer per jam itu menyebabkan tanah longsor pada Rabu, disertai hujan lebat, merusak dan menggenangi 50.000-60.000 hektare sawah, kata gubernur Manuel Mamba.

"Seperti kita terkena badai Yolanda yang lain," katanya kepada media radio, merujuk topan dahsyat yang secara internasional dikenal dengan nama Haiyan, yang merenggut 6.000 korban dan menimbulkan kerugian miliaran peso akibat kerusakan properti.

Topan tersebut mengarah ke Hongkong dan pemerintah setempat menghentikan banyak pelayanan kecuali jaringan keuangan global.

"Menurut perkiraan pergerakan topan, Haima akan mendekati Hongkong pada tengah hari mengarah ke timur dengan kekuatan 100km," demikian tertulis di laman badan pemantau cuaca.

"Artinya, angin berkekuatan 63 km per jam diperkirakan akan masuk dari barat laut," katanya.

Layanan penerbangan dan kereta api dari dan menuju kota pelabuhan itu pun dibatalkan, demikian laporan Reuters.

(Uu.M007)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016