Cianjur (ANTARA News)- Staf khusus Presiden Amerika Barrack Obama, Linda Woworuntu dan Imamatul Maesaroh, mendatangi perempuan korban perdagangan orang atau human trafficking di P2TP2A Istri Binangkit, Cianjur, Jabar.

Sebelumnya, dua orang staf khusus presiden AS itu sempat mensosialisasikan anti trafficking di SDN Ibu Dewi IV dan berkunjung ke Kantor Bupati Cianjur untuk melakukan ramah tamah.

Sedangkan di hadapan korban trafficking, Shandra mengajak mereka untuk tetap bangkit dan percaya diri untuk menjalani kehidupan selanjutnya dan tidak putus harapan. "Kejadian tersebut harus menjadi cambuk untuk bangkit dari keterpurukan, saya dulu korban dan sekarang sudah bisa menatap masa depan, bisa bangkit, tidak terpuruk apalagi putus asa," katanya.

Sedangan Imamatul Maesaroh mengatakan, kunjungannya ke Cianjur, dalam rangka menjalin kerjasama dengan lembaga P2TP2A Istri Binangkit Cianjur terkait dengan program pencegahan trafficking global.

"Secara global di Indonesia rentan terjadi trafficking, teurtama terhadap kaum perempuan, sehingga kami akan konsen terhadap persoalan ini. Saya dan Shandra ini korban trafficking, kita tidak mau perempuan Indonesia khususnya dari Cianjur, mengalami hal yang pernah kami alami," katanya.

Saat itu, tutur dia, selain bertugas sebagai konsultan Barrack Obama, bersama rekannya, dia membentuk lembaga yang bergerak dibidang pencegahan perdagangan orang yang diberi nama Mentari. "Meskipun aktivitas kami jauh di Amerika, namun kami konsen untuk membantu diseluruh dunia termasuk di Indonesia karena kami adalah orang Indonesia," katanya.

Sementara Pembina P2TP2A Istri Binangkit Cianjur, Yana Rosdiana menyambut gembira kedatangan dua staf Presiden Obama tersebut, dimana kedepannya, staf khusus tersebut siap bekerjasama dengan Cianjur untuk pencegahan trafficking.

"Kerjasama ini, merupakan harapan besar untuk terus menekan dan memberantas praktik trafficking di Cianjur. Selama ini banyak warga Cianjur, terutama perempuan yang menjadi korban penjualan orang," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016