Semarang (ANTARA News) - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengharapkan Hari Santri menjadi momentum kebangkitan untuk melawan paham dan aksi-aksi radikalisme, serta terorisme.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir tidak lepas dari peranan santri. Peringatan Hari Santri ini sebagai bukti jika santri bisa membangun bangsa," katanya, di Semarang, Sabtu.

Hal tersebut diungkapkan Prihadi di sela peringatan Hari Santri Nasional yang berlangsung di Balai Kota Semarang yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan.

Menurut dia, peranan santri dan alim ulama di Indonesia sangatlah besar, terutama saat perebutan kemerdekaan Indonesia, yang membuktikan kontribusi perjuangan agar Indonesia lepas dari penjajah.

Hari Santri Nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden  Nomor 22/2015 tentang Hari Santri, kata dia, haruslah dimaknai sebagai momentum memperteguh diri dalam NKRI.

"Hari Santri Nasional adalah perekat seluruh masyarakat. Hidup Santri!," seru Prihadi, yang langsung disambut tepuk tangan menggema dari para peserta dan tamu undangan yang hadir.

Peringatan Hari Santri Nasional di Balai Kota Semarang berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan oleh santri, seperti pencak silat, drum band, serta pementasan barongsai. Temanya adalah "Merajut Kebhinnekaan dan Kedaulatan Indonesia"

Suasana semakin khidmat saat seluruh peserta upacara menyanyikan bersama lagu mars Syubbanul Wathon dan seiring secara serentak mengibarkan-ngibarkan bendera Merah Putih yang mereka bawa.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan deklarasi santri Kota Semarang menolak radikalisme dan narkoba.
Usai upacara, para santri berjalan kaki dari Balai Kota Semarang, Jalan Pandanaran, Simpang Lima, menuju Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang untuk mengikuti tahlilan massal.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016