Para pelajar asing adalah jembatan dan masa depan dari hubungan antara ASEAN dan China."
Nanjing (ANTARA News) - Pemerintah China mengharapkan lebih banyak lagi pelajar asal negara-negara anggota ASEAN untuk menimba ilmu di negeri tirai bambu itu sebagai upaya meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan dan budaya antara ASEAN dan China.

"Para pelajar asing adalah jembatan dan masa depan dari hubungan antara ASEAN dan China," Sekretaris Jenderal ASEAN-China Center Yang Xiuping dalam kuliah umum di Nanjing Normal University, Nanjing, China pada Minggu.

Saat ini terdapat kurang lebih 68.000 pelajar dari negara-negara Asia Tengara yang sedang menimba ilmu di China.

Pemerintah China, sementara itu menargetkan untuk menggaet sebanyak 100.000 pelajar ASEAN untuk belajar di China pada 2016.

"Kami berharap untuk melihat lebih banyak lagi pertukaran pelajar ASEAN yang belajar ke China," kata Yang.

Indah Kartika Sari, asal Indonesia, adalah salah satu pelajar ASEAN yang beruntung mendapatkan kesempatan belajar di China.

Perempuan asal Provinsi Aceh itu mendapatkan beasiswa untuk belajar ilmu jurnalistik dan komunikasi di Nanjing Normal University, di Nanjing, Ibukota Provinsi Jiangsu.

"Ini adalah kesempatan yang langka untuk mengenal budaya China. Bahasa menjadi nilai tambah bagi mahasiswa yang menimba ilmu di China," kata Indah yang sudah fasih berbahasa Mandarin di tahun keduanya belajar di China itu.

Sementara itu di tempat lain, Marina, asal Laos adalah salah satu pelajar ASEAN yang menimba ilmu di China, tepatnya di Soochow University di Suzhou, Jiangsu

"Saya belajar ilmu lingkungan di sini untuk bekal mencari kerja di Laos," kata Marina.

Dalam kerangka Jalur Sutra Maritim Abad 21 yang digagas oleh Pemerintah Republik Rakyat China, diharapkan terwujudnya pertukaran pelajar dan budaya antara negara-negara anggota ASEAN dan China.

"Perusahaan-perusahaan China ingin membina kerjasama ekonomi namun mereka juga membutuhkan pertukaran pendidikan untuk dapat memahami satu dan lainnya," kata Wakil Direktur Soochow University in Laos, dalam kesempatan terpisah.

Jalur Maritim Sutra Abad ke-21 diharapkan menyatukan dan memperluas kerjasama antara China dan berbagai negara yang dilalui oleh jalur perdagangan termahsyur pada zaman China kuno itu serta terciptanya pertumbuhan dan hubungan saling menguntungkan di wilayah yang lebih luas.

Pewarta: Aditya ES Wicaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016