Saya ucapkan selamat bagi para atlet dan berharap empat tahun lagi bisa berjumpa lagi di Peparnas XVI di Papua
Bandung (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengimbau para gubernur se-Indonesia tidak membedakan nilai apresiasi atau bonus kepada atlet PON dan Peparnas sebagai bentuk kesetaraan perlakuan bagi prestasi atlet Indonesia.

"Saya imbau para gubernur se Indonesia untuk tidak membedakan apresiasi atau bonus kepada atlet yang telah berprestasi baik atlet PON maupun atlet Peparnas," kata Khofifah saat menutup Peparnas 2016 di Stadion Siliwangi Kota Bandung, Senin.

Menurut Khofifah masalah kesetaraan perlakuan bagi atlet itu merupakan salah satu bahasan dalam rapat koordinasi dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Menteri Pemuda dan Olahraga. 

"Apresiasi pemerintah provinsi untuk para olahragawan baik di PON maupun di Peparnas mudah mudahan tidak ada perbedaan apresiasi. Saya minta kepada pada gubernur dan khususnya bagi Jawa Barat sebagai tuan rumah PON dan Peparnas," katanya.

Menurut dia, kesetaraan pemenuhan hak itu merupakan salah satu butir pasal dari UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang disabilitas. Siapapun dan elemen apapun semuanya mendapat perlakuan sama dan berupaya maksimal untuk memberikan hak dasar penyandang disabilitas.

Lebih lanjut ia mengapresiasi para atlet Peparnas dan tuan rumah Peparnas, Jawa Barat yang telah menunjukkan kesunguhannya dalam ajang olahraga yang berlangsung selama sembilan hari di Kota Kembang itu.

"Para atlet telah menunjukkan sportivitas dan kesungguhan yang luar biasa, sehingga hadirnya sejumlah prestasi bahkan di beberapa cabang olahraga mampu melampaui rekor nasional, ASEAN Para Games dan Asian Para Games," katanya.

Ia berharap semangat Peparnas bisa menjadi inspirasi bagi penyandang disabilitas seluruh Indonesia untuk bisa berkarya dan meraih prestasi.

"Saya ucapkan selamat bagi para atlet dan berharap empat tahun lagi bisa berjumpa lagi di Peparnas XVI di Papua," kata Khofitah Indar Parawansa.

Sementara itu Ketua Umum PB PON dan Peparnas 2016 yang juga Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan menyatakan lega Jabar telah menuntaskan amanat sebagai tuan rumah PON dan Peparnas dengan maksimal dan hadirnya berbagai prestasi dan pemecahan rekor.

"Kami komitmen mewujudkan catur sukses yakni sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses pemberdayaan ekonomi dan sukses administrasi. Khusus dengan Peparnas Jabar telah meraih sukses edukasi untuk meningkatkan potensi penyandang difabilitas," kata Heryawan.

Ia meyebutkan, selama Peparnas telah terpecahkan sebanyak 104 rekor termasuk 27 rekor yang melampaui rekor Asian Para Games. Selain itu juga terpecahkan sebanyak 77 rekoer nasional Peparnas baru.

"Selama sepekan di Peparnas, para atlet telah membuktikan mereka mampu menembus batas dan menjadi juara," kata Heryawan.

Seusai ditutup oleh Menteri Sosial, dilakukan serah terima bendera Peparnas dari Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan kepada Asisten Bidang Ekonomi Papua Elya Luopaty. Papua akan menjadi tuan rumah Peparnas XVI/2020. Sedangkan Kontingen Jawa Barat sebagai Juara Umum Peparnas 2016 menerima piala juara umum.

Api kaldron Peparnas 2016 dipadamkan dengan diiringi lagu Padamu Negeri dan penurunan bendera Peparnas.

Penutupan Peparnas 2016 dimeriahkan dengan penampilan penyanyi penyandang disabilitas, Nenden serta gitaris difabel Aldo dan ditutup dengan lagu Astaga yang dibawakan oleh penyanyi Ruth Sahanaya.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016