Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menargetkan seluruh BTS (base station transceiver) di perbatasan Kalimantan beroperasi mulai Januari 2017.

Menkominfo di Gedung DPR, Jakarta, Senin, mengemukakan di wilayah Kalimantan terdapat 75 lokasi desa perbatasan dengan negara tetangga.

"Dari 75 lokasi, 10 sudah on air (terpasang bisa digunakan). 35 lokasi sedang delivery, artinya konstruksi dan sebagainya. 30 lokasi sedang pabrikasi, pabrikasi itu artinya dibangun towernya, penempatan solar sel. Jadi Januari harus sudah on air semua," katanya.

Untuk wilayah di perbatasan hampir seluruh BTS menggunakan tenaga surya. Hal ini mengingat tiadanya pasokan listrik di wilayah tersebut. "Praktis hampir semua (gunakan tenaga surya)," katanya.

BTS dengan tenaga surya yang dipasang tersebut menggunakan teknologi 2G. Hal ini karena BTS dengan teknologi 3G membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar, katanya.

BTS tenaga surya yang dipasang di wilayah perbatasan saat ini, menurut Menkominfo, memiliki kekuatan empat hari penyimpanan listrik.

Sementara itu, BTS di perbatasan merupakan salah satu program Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menjaga wilayah dan kedaulatan negara.

Melalui BTS tersebut, maka masyarakat di perbatasan dapat melakukan komunikasi melalui telpon seluler ke berbagai wilayah di Indonesia.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016